1.
Judul
percobaan : Pembakaran pada Lilin
2.
Tujuan percobaan :
1.
Untuk mengetahui serta mengamati yang
terjadi pada lilin ketika sebelum dibakar , saat dibakar dan sesudah dibakar.
3.
Dasar
teori :
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa
dari suatu sistem tertutup akan
konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut (dalam
sistem tertutup Massa
Hukum
kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas spesial,
kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap
dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya
perubahan massa menjadi energi.
Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi
potensial dan sebaliknya.
Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang
mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan
tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam hampir seluruh peristiwa
yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena
massa yang berubah sangatlah sedikit
4.
Alat
dan bahan :
a. Alat
Alat
|
Ukuran
|
Jumlah
|
Korek api
|
Kecil
|
1
|
Penggaris
|
30 cm
|
1
|
Neraca analitik
|
-
|
1
|
b. Bahan:
Bahan
|
Jumlah
|
Lilin
|
1
|
5.
Cara kerja:
1.
Menyiapkan alat-alat yang akan di
gunakan.
2.
Mengukur berat, ukuran (tinggi), warna,
dan panjang sumbu lilin.
3.
Membakar lilin dan mengamati peristiwa
yang terjadi
4.
Mengukur berat, ukuran (tinggi), warna
dan panjang sumbu lilin
5.
Membuat kesimpulan
6.
Hasil Pengamatan
Fase
|
Kualitas/Indera
|
Kuantitatif/Alat Ukur
|
Sebelum dibakar
|
1.
Warna lilin putih/ mata
2.
Warna sumbu atas lilin putih / mata
3.
Bentuk lilin silinder / mata
4.
Diameter atas lilin berbentuk kerucut / mata
5.
Permukaan lilin halus / mata
|
1.
Panjang lilin 17 cm / penggaris
2.
Panajng sumbu atas lilin 6 cm / penggaris
3.
Diameter lilin atas 1,28 cm / penggaris
4.
Massa lilin 50 g / neraca
|
Saat dibakar
|
1.
Warna lilin putih / mata
2.
Warna sumbu atas lilin hitam / mata
3.
Adanya lelehan yang berwarna bening putih / mata
4.
Adanya api yang berwarna kuning orang
|
1.
Panjang lilin 15,7 cm / penggaris
2.
Panjang sumbu atas lilin 1,4 cm / penggaris
|
Setelah dibakar
|
1.
Warna lilin putih / mata
2.
Warna sumbu atas lilin hitam / mata
3.
Adanya asap berwarna putih abu-abu / mata
4.
Adanya bau pembakaran / hidung
5.
Diameter atas lilin menjadi tidak beraturan / mata
6.
Adanya kepingan- kepingan didasar lilin dengan
bentuk yang tidak beraturan/ mata.
|
1.
Panjang lilin 15,7 cm / penggaris
2.
Panjang sumbu lilin 1,4 cm
3.
Massa lilin 47 g
|
7. Pembahasan dan analisis data :
Pembakaran
lilin di lakukan dengan sebelum , saat dan sesudah di bakar, serta untuk
mengetahui peristiwa yang terjadi pada saat pembakaran lilin.
Sebelum
di bakar lilin terlebih dahulu di ukur berat, tinggi, warna, dan panjang sumbu.
Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui massa lilin sebelum di bakar.
Kemudian lilin di bakar dan di amati peristiwa yang terjadi.
Sebelum
dibakar lilin mempunyai data kuantitatif seperti dibawah ini :
1. Panjang
lilin 17 cm / penggaris
2. Panjang
sumbu atas lilin 6 cm / penggaris
3. Diameter
lilin atas 1,28 cm / penggaris
4. Massa
lilin 50 g / neraca
Saat dibakar lilin
mempunyai data kuantitatif seperti dibawah ini :
1. Panjang
lilin 15,7 cm / penggaris
2. Panjang
sumbu atas lilin 1,4 cm / penggaris
Sesudah dibakar lilin
mempunyai data kuantitatif seperti dibawah ini :
1. Panjang
lilin 15,7 cm / penggaris
2. Panjang
sumbu lilin 1,4 cm
3. Massa
lilin 47 g
Hal
ini berkaitan dengan hukum Lomonosov
- Lavoiser tentang kekekalan massa yaitu : Massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama (tetap/konstan). Dengan
kata lain massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan.
Peristiwa lainnya
selain berlakunya hukum Lomonosov
- Lavoiser dengan peristiwa pembakaran lilin, yaitu pada saat lilin di bakar.
Pada saat lilin di bakar terjadi 2 perubahan, yaitu perubahan fisika yang di
tandai dengan melelehnya lilin, (bentuk awal padat menjadi cair menjadi padat
kembali), dan peristiwa kimia yang di tandai dengan terdapatnya asap yang
berati lilin melepas gas H2 dan sumbu serta permukaan lilin bekas
pembakaran yang menjadi hitam yang berati lilin mengandung karbon (C).
8. Kesimpulan
:
Dari
hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pembakaran lilin terjadi 2
perubahan yaitu perubahan fisika yang di tandai dengan melelehnya lilin,
(bentuk awal padat menjadi cair menjadi padat kembali), dan peristiwa kimia
yang di tandai dengan terdapatnya asap yang berati lilin melepas gas H2
dan sumbu serta permukaan lilin bekas pembakaran yang menjadi hitam yang berati
lilin mengandung karbon (C). serta berlakunya hukum Lomonosov
- Lavoiser tentang kekekalan massa yang berbunyi Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan).
1. Berlakunya hukum kekekalan massa pada
reaksi kimia, ketika melakukan percobaan pembakaran lilin ini.
2. Adanya perubahan – perubahan yang
terjadi sebelum lilin dibakar, saat lilin dibakar dan setelah lilin dibakar.
Perubahannya meliputi perubahann fisika dan perubahan kimia.
3. Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi
pada suatu benda yang dapat dilihat dari bentuk atau fisiknya. Pada percobaan ini perubahan fisiknya adalah
terjadinya perubahan wujud lilin dari bentuk silinder menjadi bentuk kepingan
yang tidak beraturan.
4. Perubahan kimia adalah perubahan suatu
zat yang dapat menghasilkan sesuatu yang baru, bisa ditandai dengan munculnya
gas, panas, terjadinya perubahan warna dan menghasilkan bau. Contoh perubahan
kimia pada percobaan ini adalah sumbu lilin yang awalnya berwarna putih menjadi
warna hitam dikarenakan proses pembakaran. Selain itu ada nya asap yang
berwarna putih setelah lilin dibakar, adanya bau dari hasil pembakaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar