Sabtu, 09 Maret 2013

Pembakaran lilin


1.      Judul percobaan :       Pembakaran pada Lilin

2.      Tujuan percobaan :

1.         Untuk mengetahui serta mengamati yang terjadi pada lilin ketika sebelum dibakar , saat dibakar dan sesudah dibakar.
         
3.      Dasar teori :
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut (dalam sistem tertutup Massa 
zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit
4.      Alat dan bahan :
a.       Alat
Alat
Ukuran
Jumlah
Korek api
Kecil
1
Penggaris
30 cm
1
Neraca analitik
-
1


b.      Bahan:
Bahan
Jumlah
Lilin
1

5.      Cara kerja:
1.         Menyiapkan alat-alat yang akan di gunakan.
2.         Mengukur berat, ukuran (tinggi), warna, dan panjang sumbu lilin.
3.         Membakar lilin dan mengamati peristiwa yang terjadi
4.         Mengukur berat, ukuran (tinggi), warna dan panjang sumbu lilin
5.         Membuat kesimpulan

6.        Hasil Pengamatan
Fase
Kualitas/Indera
Kuantitatif/Alat Ukur



Sebelum dibakar
1.      Warna lilin putih/ mata
2.      Warna sumbu atas lilin putih / mata
3.      Bentuk lilin silinder / mata
4.      Diameter atas lilin berbentuk kerucut / mata
5.      Permukaan lilin halus / mata
1.      Panjang lilin 17 cm / penggaris
2.      Panajng sumbu atas lilin 6 cm / penggaris
3.      Diameter lilin atas 1,28 cm / penggaris
4.      Massa lilin 50 g / neraca



Saat dibakar
1.      Warna lilin putih / mata
2.      Warna sumbu atas lilin hitam / mata
3.      Adanya lelehan yang berwarna bening putih / mata
4.      Adanya api yang berwarna kuning orang

1.      Panjang lilin 15,7 cm / penggaris
2.      Panjang sumbu atas lilin 1,4 cm / penggaris




Setelah dibakar
1.      Warna lilin putih / mata
2.      Warna sumbu atas lilin hitam / mata
3.      Adanya asap berwarna putih abu-abu / mata
4.      Adanya bau pembakaran / hidung
5.      Diameter atas lilin menjadi tidak beraturan / mata
6.      Adanya kepingan- kepingan didasar lilin dengan bentuk yang tidak beraturan/ mata.
1.      Panjang lilin 15,7 cm / penggaris
2.      Panjang sumbu lilin 1,4 cm
3.      Massa lilin 47 g

7.      Pembahasan dan analisis data :
Pembakaran lilin di lakukan dengan sebelum , saat dan sesudah di bakar, serta untuk mengetahui peristiwa yang terjadi pada saat pembakaran lilin.
Sebelum di bakar lilin terlebih dahulu di ukur berat, tinggi, warna, dan panjang sumbu. Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui massa lilin sebelum di bakar. Kemudian lilin di bakar dan di amati peristiwa yang terjadi.
Sebelum dibakar lilin mempunyai data kuantitatif seperti dibawah ini :
1.      Panjang lilin 17 cm / penggaris
2.      Panjang sumbu atas lilin 6 cm / penggaris
3.      Diameter lilin atas 1,28 cm / penggaris
4.      Massa lilin 50 g / neraca
Saat dibakar lilin mempunyai data kuantitatif seperti dibawah ini :
1.      Panjang lilin 15,7 cm / penggaris
2.      Panjang sumbu atas lilin 1,4 cm / penggaris
Sesudah dibakar lilin mempunyai data kuantitatif seperti dibawah ini :
1.      Panjang lilin 15,7 cm / penggaris
2.      Panjang sumbu lilin 1,4 cm
3.      Massa lilin 47 g

Hal ini berkaitan dengan hukum Lomonosov - Lavoiser tentang kekekalan massa yaitu : Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Dengan kata lain massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Peristiwa lainnya selain berlakunya hukum Lomonosov - Lavoiser dengan peristiwa pembakaran lilin, yaitu pada saat lilin di bakar. Pada saat lilin di bakar terjadi 2 perubahan, yaitu perubahan fisika yang di tandai dengan melelehnya lilin, (bentuk awal padat menjadi cair menjadi padat kembali), dan peristiwa kimia yang di tandai dengan terdapatnya asap yang berati lilin melepas gas H2 dan sumbu serta permukaan lilin bekas pembakaran yang menjadi hitam yang berati lilin mengandung karbon (C).

8.      Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pembakaran lilin terjadi 2 perubahan yaitu perubahan fisika yang di tandai dengan melelehnya lilin, (bentuk awal padat menjadi cair menjadi padat kembali), dan peristiwa kimia yang di tandai dengan terdapatnya asap yang berati lilin melepas gas H2 dan sumbu serta permukaan lilin bekas pembakaran yang menjadi hitam yang berati lilin mengandung karbon (C). serta berlakunya hukum Lomonosov - Lavoiser tentang kekekalan massa yang berbunyi Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan).
1.   Berlakunya hukum kekekalan massa pada reaksi kimia, ketika melakukan percobaan pembakaran lilin ini.

2.   Adanya perubahan – perubahan yang terjadi sebelum lilin dibakar, saat lilin dibakar dan setelah lilin dibakar. Perubahannya meliputi perubahann fisika dan perubahan kimia.

3.   Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu benda yang dapat dilihat dari bentuk atau fisiknya. Pada  percobaan ini perubahan fisiknya adalah terjadinya perubahan wujud lilin dari bentuk silinder menjadi bentuk kepingan yang tidak beraturan.

4.   Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang dapat menghasilkan sesuatu yang baru, bisa ditandai dengan munculnya gas, panas, terjadinya perubahan warna dan menghasilkan bau. Contoh perubahan kimia pada percobaan ini adalah sumbu lilin yang awalnya berwarna putih menjadi warna hitam dikarenakan proses pembakaran. Selain itu ada nya asap yang berwarna putih setelah lilin dibakar, adanya bau dari hasil pembakaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar