Senin, 04 Maret 2013

Makalah Penyedap


BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dimana manusia sebagai makhluk hidup juga mengkonsumsi makanan maupun minuman untuk bertahan hidup. Manusia sering kali tanpa mereka sadari tidak berpikir dengan baik apabila sudah lapar, perut keroncongan, dan tertarik akan suatu makanan dan minuman yang biasanya dijual baik berupa kemasan maupun yang dijual tidak dengan kemasan, misalanya jajanan di pinggir jalan. Biasanya berupa minuman atau makanan yang mengandung bahan atau zat tambahan yang kita kenal dengan zat adiktif. Dari usia dini sampai usia lanjut banyak yang mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat adiktif. Jika hal ini terjadi terus menerus maka 

menimbulkan ketergantungan bagi yang sering orang mengkonsumsinya, apabila sudah keseringan dan terbiasa mengkonsumsinya maka menimbulkan bahaya bagi konsumen terutama bagi kesehatan tubuhnya, muncul berbagai jenis penyakit seperti kanker, gagal ginjal, amandel, atau kerusakan organ tubuh lainnya,  bahkan sampai menimbulkan  kematian.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 392/Menkes/PER/XII/76, yang dimaksud dengan aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu mengolah makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk ke dalamnya adalah pewarna, penyedap rasa dan peraroma, antioksidan, pengawet, pengemulsi, anti gumpal, pemucat, dan pengental.
Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya. Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.
 Banyak orang yang salah dalam menggunakan zat adiktif tersebut sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negative bagi kesehatannya apabila sering kali mengkonsumsi zat adiktif. Bahan penyedap misalnya sering menimbulkan banyak kasus yang sudah terjadi yaitu sering digunakan oleh para penjual makanan atau minuman, bahan penyedap rasa yang ditambahkan dalam makanan biasanya tidak sesuai dengan ukuran jumlah yang seharusnya ditambahkan, oleh karena itu bisa mengakibatkan bahaya bagi orang yang keseringan memakannya ataupun meminumnya.
Zat adiktif baik sengaja maupun tidak sengaja yang ditambahkan kedalam makanan atau minuman bertujuan untuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau memperbaiki tampilan, bertujuan agar pembeli bisa tertarik untuk membeli atau mengkonsumsi makanan atau minuman tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai konsumen atau pembelilah yang harus waspada serta harus bisa mengenali dan membedakan makanan / minuman yang tidak berbahaya bagi diri kita sendiri. Oleh karena itu kami membuat makalah ini untuk membantu para pembaca ataupun dijadikan sebagai pengetahuan bagi kita semua supaya mengetahui lebih dalam lagi tentang zat adiktif khususnya bahan penyedap.
B.                 Rumusan Masalah
1)      Apakah pengertian bahan penyedap?
2)      Jelaskan apakah yang menjadi tujuan atau fungsi penggunaan bahan penyedap yang ditambahkan kedalam makanan tau minuman?
3)      Jenis-jenis penyedap
4)      Bagaimana cara penanganan untuk pencegahan  atau penyelesaian masalah bahan penyedap yang berbahaya bagi konsumen?
C.                Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan Manfaat:
a)         Menjelasan pengertian bahan penyedap kepada para pembaca
b)         Memberikan informasi kepada semua orang lebih dalam tentang bahan penyedap
c)         Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang dampak penggunaan bahan penyedap
d)        Memberikan cara penyelesaian masalah bahan penyedap yang berbahaya bagi manusia secara umum
e)         Meningkatkan dan memupuk rasa kesadaran masyarakat dalam penggunaan zat adiktif khsususnya untuk para penjual atau pembuat makanan dan minuman yang dijual kepada para pembeli atau konsumen (masyarakat luas).
  

BAB II
PEMBAHASAN
1.                  Pengertian Bahan Penyedap
Sebelum kita mengenal pengertian bahan penyedap terlebih dahulu kita mengenal apa itu zat adiktif. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan.
Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya:gatal-gatal, dan kanker.
Bahan penyedap adalah zat atau komponen yang dapat memberikan rasa atau aroma tertentu pada bahan makanan. Oleh karena itu,penyedap dapat dipindahkan ke komponen bahan lain seperti makanan dan minuman.
Suatu makanan mempunyai rasa asin,manis,asam atau pahit dengan aroma yang khas,sehingga dapat dikatakan bahwa rasa sedap (flavor) merupakan gabungan dari perasaan yang terdapat dalam mulut termasuk mouth feel. Mouth feel saat makan adalah perasaan kasar-licin, lunak-liat,ataupuncair-kental. Penyedap merupakan zat aditif makanan yang termasuk paling banyak digunakan. Beberapa contoh penyedap yang sangat lazim antara lain garam, gula, cuka, rempah-rempah, monosodium glutamate (MSG), serta berbagai jenis esens sintetis. Seperti halnya zat aditif makanan yang lain, penyedap juga terbagi atas penyedap alami dan penyedap sintetis.

2.                  Tujuan dan Fungsi bahan penyedap
Penggunaan penyedap bertujuan untuk :
  1. Meningkatkan cita rasa makanan.
  2. Mengembalikan cita rasa makanan yang  mungkin hilang waktu pemrosesan.
  3. Memberi cita rasa tertentu kepada makanan yang tidak mempunyainya.
4.      Beberapa fungsi bahan penyedap dalam bahan makanan adalah bersifat memperbaiki, membuat lebih bernilai atau lebih diterima dan lebih menarik.
Adapun peranan bahan penyedap dalam pengolahan bahan makanan adalah :
a.    Membentuk flavor baru atau menetralisir bila bergabung dengan komponen dalam bahan makanan.
b.    Sebagai modifikator, pelengkap atau penguat flavor.
c.    Menutupi atau menyembunyikan flavor bahan makanan yang tidak disukai dan over taste yang kurang disenangi, asal bukan dari kerusakan atau membusuknya makanan.

3.                  Jenis-jenis bahan penyedap
Bahan penyedap terbagi menjadi dua jenis yaitu:
·         Bahan penyedap alami
·         Bahan penyedap buatan

a.      Bahan penyedap alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan, antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu, bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala. Tujuan ditambahkannya penyedap adalah meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan dan memberi cita rasa tertentu pada makanan.
Contoh berbagai penyedap alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan, antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu, bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala. Tujuan ditambahkannya penyedap adalah meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan dan memberi cita rasa tertentu pada makanan.
  Ketumbar (Coriandrum Sativum L.)
Digunakan untuk menambah kesedapan makanan seperti kari dan rendang. Buahnya mempunyai aroma pedas dan sedap. Daunnya juga sering digunakan dalam masakan. Selain itu, ketumbar juga menambahkan rasa dalam masakan lain seperti bubur nasi, ayam atau ikan goreng dan sebagainya.
Nama cina      : Yan Shi, Fan Yan Sui, Yuen Sai, Wan-Swee (herb), Hu Sui (fruits)
Nama Inggris             : Coriander, Chinese Parsley, Indian Parsley (herb)
Tamil              : Kottamalli
  Jintan Manis
Berbau harum. Rupanya seperti padi tetapi saiznya lebih halus dan kecil. Ditumbuk atau dikisar apabila hendak digunakan. Masakan yang berempah seperti kari, kurma dan rendang biasanya menggunakan rempah ini sebagai bahan perasa tambahan.
Nama Cina      : Xiao hue Xiang, Wooi heung, Hui xiang, Xiaohuixiang
Nama Inggris  : Fennel
Indonesia        : Adas Pedas
Tamil               : Sohikirai
  Halba
Juga dikenali sebagai Kelabet. Halba berfungsi mengubah rasa makanan utama seperti kari dan sayur. Digunakan juga untuk membuat kuih. Dikenali sebagai;
Cina                 : Hu Lu Ba
Inggris             : Fenugreek (Trigonella foenum-graecum L.)
Tamil               : Vendayam

  Buah Pelaga (Green Cardamon)
Juga dikenali sebagai katepus, kepulaga, puar dan tebus batu. Selain digunakan untuk masakan, orang India dan Arab suka mencampurkannya dalam minuman teh.


  Lada Hitam Dan Lada Putih
Sering digunakan dalam masakan barat seperti stik. Lada hitam mempunyai rasa yang pedas dan panas serta mempunyai aroma yang lebih kuat berbanding lada putih. Juga dikenali sebagai black pepper, white pepper dan kali mirch.
  Kayu Manis
Selain digunakan sebagai rempah penumis dalam masakan kari, kayu manis juga sering digunakan untuk membuat kek atau hidangan pencuci mulut. Rasanya begitu mempengaruhi makanan. Juga dikenali sebagai : Jou Kuei, Yuk Gwai, Sri Lanka cinnamon, Illavangam.

b.      Bahan Penyedap Buatan
Macam-macam zat penyedap buatan:
      Zat penyedap rasa yang banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.
      Zat penyedap aroma buatan terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel).
Aroma buah-buahan disebabkan oleh berbagai ester yang bersifat volatil. Proses timbulnya aroma ini pada bahan yang berbeda tidak sama. Pada buah-buahan, produksi senyawa aroma ini meningkat ketika mendekati masa klimaterik.
Usaha-usaha mengekstraksi senyawa aroma dari bahan-bahan senyawa aroma dari bahan-bahan pangan meningkat sejalan dengan usaha untuk mengidentifikasi senyawa aroma tersebut. Hal ini akhirnya menyebabkan timbulnya usaha untuk mengekstraksi senyawa aroma untuk tujuan komersial. Keuntungan senyawa aroma hasil ekstraksi ini adalah dapat digunakan untuk menambah aroma dari bahan lain.



1.      MSG (Vetsin)
Sejarah
Monosodium Glutamate (MSG) mulai terkenal tahun 1960-an, tetapi sebenarnya memiliki sejarah panjang. Selama berabad-abad orang Jepang mampu menyajikan masakan yang sangat lezat. Rahasianya adalah penggunaan sejenis rumput laut bernama Laminaria japonica. Pada tahun 1908, Kikunae Ikeda, seorang profesor di Universitas Tokyo, menemukan kunci kelezatan itu pada kandungan asam glutamat. Penemuan ini melengkapi 4 jenis rasa sebelumnya – asam, manis, asin dan pahit – dengan umami (dari akar kata umai yang dalam bahasa Jepang berarti lezat). Sebelumnya di Jerman pada tahun 1866, Ritthausen juga berhasil mengisolasi asam glutamat dan mengubahnya menjadi dalam bentuk monosodium glutamate (MSG), tetapi belum tahu kegunaannya sebagaipenyedap rasa.
Sekarang ini MSG digolongkan sebagai GRAS (Generally Recognized As Save) atau secara umum dianggap aman. Hal ini juga didukung oleh US Food and Drugs Administration (FDA), atau badan pengawas makanan dan obat-obatan (semacam Ditjen POM) di Amerika yang menyatakan MSG aman. Tentu dalam batas konsumsi yang wajar.
                                                              O                                     O
MSG Pembangkit Citarasa ( NaO – C – CH – CH2 – CH2 – C – OH )
                                                              NH2
Asam glutamat merupakan bagian dari kerangka utama berbagai jenis molekul protein yang terdapat dalam makanan dan secara alami terdapat dalam jaringan tubuh manusia. Beberapa diantara asam glutamat tersebut terdapat dalam bentuk bebas, artinya tidak terikat dengan asam – asam amino lainnya, tetapi masih terdapat dalam makanan. Hanya dalam bentuk bebas itulah asam glutamat mampu berfungsi sebagai senyawa pembangkit citarasa makanan atau masakan. Glutamat bebas tersebut dapat bereaksi dengan ion sodium (natrium) membentuk garam MSG (Winarno 2004).
MSG yang banyak dijual di toko-toko, diproduksi dalam skala komersial melalui proses fermentasi dengan menggunakan bahan mentah pati, gula bit, gula tebu, atau molases (tetes). Begitupun, menyadari tingginya konsumsi MSG di wilayah Asia, WHO menggunakan MSG untuk program fortifikasi vitamin A. Di Indonesia pernah dilakukan pada tahun 1996. Juga, penggunaan MSG bisa menjadi salah satu pilihan dalam menurunkan konsumsi garam (sodium) yang berhubungan dengan kejadian hipertensi khususnya pada golongan manula. Hal ini karena untuk mencapai efek rasa yang sama, MSG hanya mengandung 30 natrium dibanding garam.
Rumus Struktur dan Molekul
Rumus struktur
Rumus molekul : C12H22O11.2H2O
*      MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula (molases) oleh bakteri (Brevibacterium lactofermentum). Dalam peroses fermentasi ini, pertama-tama akan dihasilkan Asam Glutamat. Asam Glutamat yang terjadi dari proses fermentasi ini, kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan terbentuk Monosodium Glutamat (MSG). MSG yang terjadi ini, kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal-murni, yang siap di jual di pasar.
*      SEBELUM bakteri (pada Butir 1) tersebut digunakan untuk proses fermentasi pembuatan MSG, maka terlebih dahulu bakteri tersebut harus diperbanyak(dalam istilah mikrobiologi: dibiakkan atau dikultur) dalam suatu media yang disebut Bactosoytone. Proses pada Butir 2 ini dikenal sebagai proses pembiakan bakteri, dan terpisah sama-sekali (baik ruang maupun waktu) dengan proses pada Butir 1. Setelah bakteri itu tumbuh dan berbiak, maka kemudian bakteri tersebut diambil untuk digunakan sebagai agen-biologik pada proses fermentasi membuat MSG (Proses pada Butir 1).
*      Bactosoytone sebagai media pertumbuhan bakteri, dibuat tersendiri (oleh Difco Company di AS), dengan cara hidrolisis-enzimatik dari protein kedelai (Soyprotein). Dalam bahasa yang sederhana, protein-kedelai dipecah dengan bantuan enzim sehingga menghasilkan peptida rantai pendek (pepton) yang dinamakan Bactosoytone itu. Enzim yang dipakai pada proses hidrolisis inilah yang disebut Porcine, dan enzim inilah yang diisolasi dari pankreas-babi.
*      Perlu dijelaskan disini bahwa, enzim Porcine yang digunakan dalam proses pembuatan media Bactosoytone, hanya berfungsi sebagai katalis, artinya enzim tersebut hanya mempengaruhi kecepatan reaksi hidrolisis dari protein kedelai menjadi Bactosoytone, TANPA ikut masuk ke dalam struktur molekul Bactosoytone itu. Jadi Bactosoytone yang diproduksi dari proses hidrolisisenzimatik. Bactosoytone yang terjadi itu mengalami proses "clarification" sebelum dipakai sebagai media pertumbuhan, juga karena memang unsur enzim Porcine ini tidak masuk dalam struktur molekul Bactosoytone, karena Porcine hanya sebagai katalis saja .
*      Proses clarification yang dimaksud adalah pemisahan enzim Porcine dari Bactosoytone yang terjadi. Proses ini dilakukan dengan cara pemanasan 160oF selama sekurang-kurangnya 5 jam, kemudian dilakukan filtrasi, untuk memisahkan enzim Porcine dari produk Bactosoytone-nya. Filtrat yang sudah bersih ini kemudian diuapkan, dan Bactosoytone yang terjadi diambil.
*      Perlu dijelaskan disini, bahwa proses pembuatan Media Bactosoytone ini merupakan proses yang terpisah sama sekali dengan proses pembuatan MSG. Media Bactosoytone merupakan suatu media pertumbuhan bakteri, dan dijual di pasar, tidak saja untuk bakteri pembuat MSG, tetapi juga untuk bakteri-bakteri lainnya yang digunakan untuk keperluan pembuatan produk biotek-industri lainnya.
*      Catatan: nama Bactosoytone merupakan nama dagang, yang dapat diurai sebagai berikut: Bacto adalah nama dagang dari Pabrik pembuatnya (Difco Co); Soy dari asal kata soybean:kedelai, tone, singkatan dari peptone; jadi Bactosoyton artinya pepton kedelai yang dibuat oleh pabrik Difco.
*      Setelah bakteri tersebut ditumbuhkan pada Media bactosoytone, kemudian dipindahkan ke Media Cair Starter. Media ini sama sekali tidak mengandung bactosoytone. Pada Media Cair Starter ini bakteri berbiak dan tumbuh secara cepat.
*      Kemudian, bakteri yang telah berbiak ini dimasukkan ke Media Cair Produksi, dimana bakteri ini mulai memproduksi asam glutamat; yang kemudian diubah menjadi MSG. Media Cair Produksi ini juga tidak mengandung bactosoytone.
*      Perlu dijelaskan disini bahwa bakteri penghasil MSG adalah Brevibacterium lactofermentum atau Corynebacterium glutamicum, adalah bakteri yang hidup dan berkembang pada media air. Jadi bakteri itu termasuk aqueous microorganisms.
*      Hasil penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal POM di Jakarta menunjukkan bahwa: Bactosoytone tidak terkontaminasi (tidak tercampur) dengan Lemak babi (data Analisis Gas Chromatography); Protein babi (data Analisis HPLC), maupun DNA-babi (data Analisis PCR). MSG tidak terkontaminasi (tidak tercampur) dengan: Lemak babi (data Analisis Gas Chromatography); Protein babi (data Analisis HPLC), maupun DNA babi (data Analisis PCR).
*      Hasil Analisis yang dilakukan di Jepang (Kyoto University) juga menunjukkan bahwa baik MSG maupun Bactosoytone tidak terkontaminasi oleh enzim babi.

Dampak MSG
a.       Pengaruh penggunaan penyedap rasa yang berlebihan pada dasarnya menyebabkan gangguan liver dan kelainan darah
b.      Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap tubuh. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Beberapa orang memiliki alergi bila mengkonsumsi berlebihan yaitu gejala seperti pening, mati rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang leher, sesak nafas dan keringat dingin. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan. MSG dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan seperti kegemukan, kerusakan otak, kerusakan sistem syaraf, depresi, sampai kanker.
c.        Menyebabkan hipertensi, menyebabkan lemah jantung, penyakit jantung koroner dan gangguan ginjal.

2. ASAM ASETAT
a) Rumus Struktur dan Molekul
Rumus struktur
Rumus molekul: CH3COOH
b) Pembuatan
Asam asetat diproduksi secara sintesis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri. Sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur alami, namun kebanyakan hukum yang mengatur bahwa asetat yang terdapat dalam cuka haruslah berasal dari biologis. Dari asam asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75% diantaranya diproduksi melalui karbonilasi metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternatif.
c) Penggunaan
Asam asetat digunakan sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa kimia. Sebagian besar (40-45%) dari asam asetat dunia digunakan sebagai bahan untuk memproduksi monomer vinil asetat (vynil acetate monomer, VAM). Selain itu asam asetat juga digunakan dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester. Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk penggunaan dalam cuka relatif kecil.

3. ASAM BUTIRAT
a) Rumus Struktur dan Molekul
Rumus struktur
Rumus molekul: CH3(CH2)2CO2H Asam butanoat (Asam butirat)
b) Pembuatan
Pembuatannya dengan mengocok dan mengguncangkan krim susu, hingga tercapai keadaan semipadat. Margarin umumnya dibuat dari minyak nabati. Kedua jenis bahan pangan ini merupakan emulsi dengan tipe yang sama, yaitu fase air yang berada dalam fase minyak (water in oil).
Air dan minyak merupakan cairan yang tidak saling berbaur karena memiliki berat jenis yang berbeda. Untuk menjaga agar butiran minyak tetap tersuspensi di dalam air, pada mentega dan margarin diperlukan suatu zat pengemulsi (emulsifier) Bahan yang dapat berperan sebagai pengemulsi antara lain kuning telur, kasein, albumin, atau lesitin. Daya kerja emulsifier didukung oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat pada minyak maupun air. Pada pembuatan mentega dan margarin, penambahan emulsifier berfungsi untuk
(1) mengurangi daya percik produk apabila digunakan untuk menggoreng karena air yang ada di dalam produk diikat oleh lemak,
(2) memperpanjang daya simpan, sebab produk dinyatakan rusak apabila terjadi pemisahan komponen lemak dan air,
(3) memperkeras tekstur agar tidak meleleh pada suhu kamar, dan
(4) mempertinggi titik didih untuk memenuhi tujuan penggorengan.

c) Penggunaan
Asam butirat berguna untuk melawan infeksi khamir (mikroorganisme yang melakukan fragmentasi buah menjadi wine) dengan asam glukonoat.
d) Dampak
Butirat menunjukan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kanker kolorektal. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa butirat dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal dengan cara menghambat proliferasi sel, serta meningkatkan kemampuan diferensiasi dan apoptosis sel. Kadar kolesterol tinggi tidak selalu berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan sebaliknya, kolesterol memegang peran penting dalam fungsi organ tubuh. Kolesterol berguna untuk menyusun empedu darah, jaringan otak, serat saraf, hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon steroid, yaitu progestron, estrogen, testosteron, dan kortisol.

4.      ASAM SITRAT
a. Rumus molekul: CH2(COOH)•COH(COOH)•CH2(COOH) atau C6H8O7
b) Pembuatan
Dalam proses produksi asam sitrat yang sampai saat ini lazim digunakan, biarkan kapang Aspergillus niger diberi sukrosa agar membentuk asam sitrat. Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan, asam sitrat diisolasi dengan cara mengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk garam kalsium sitrat. Asam sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan asam sulfat. Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah dengan ekstraksi menggunakan larutan hidrokarbon senyawa basa organik trilaurilamina yang diikuti dengan re-ekstraksi dari larutan organic tersebut dengan air.
c) Penggunaan
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
d) Dampak
  Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh. Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.

5. KECAP
a) Pembuatan
Secara umum, kecap dapat dibuat atau diproduksi dalam usaha skala kecil atau menengah bahkan rumah tangga. Namun demikian masing masing industry kecap memiliki "bumbu rahasia" atau resep khusus sehingga rasa kecap yang dihasilkannya memiliki nilai lebih ("lebih enak") dibandingkan dengan yang lain. Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian "tempe" ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam.
Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri susu Lactobacillus. Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%.Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah kedelai, garam,dan larutan tempe.
Kedelai direndam dalam air selama 12 jam, digiling, dan direbus selama 60 menit, ditaburi laru tempe, dijemur 5 hari. Air perebus dicampur garam, dan biji tempe dimasukkan. Setelah fermentasi selesai, saluran di bagian dasar wadah dibuka, dan cairan yang keluar ditampung.
b) Penggunaan
Kecap biasanya digunakan penyedap rasa atau lebih tepatnya pemantap rasa. Kecap biasanya ditambahkan dalam berbagai masakan sesuai selera. Kecap dapat ditambahkan dalam nasi putih, bakso, mie, semur, dan lain sebagainya.
c) Dampak
Isoflavon merupakan senyawa organik dalam kedelai yang berperan sebagai fitoestrogen (komponen kimia tanaman yang memiliki struktur kimia mirip hormon estrogen dan bekerja meniru estrogen di dalam tubuh).
Karena kemampuannya sebagai fitoestrogen, isoflavon sering dimanfaatkan sebagai suplemen bagi wanita menopause yang mengalami penurunan kadar hormone estrogen, terutama untuk mengatasi gejala menopause seperti hot flashes (rasa panas dan keringat yang berlebihan) dan mencegah osteoporosis. Meskipun demikian, konsumsi isoflavon yang berlebihan juga dapat memberi dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Sebagian penelitian mengatakan bahwa soflavon dapat mencegah kanker, namun ada yang mengatakan sebaliknya. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa isoflavon dan antioksidan kedelai membantu melawan kanker dengan cara membatasi pertumbuhan sel kanker
dan menghambat radikal bebas yang dapat mempengaruhi perkembangan kanker. Namun, hasil penelitian tahun 1996, melaporkan bahwa wanita yang rutin mengkonsumsi kedelai mengalami epithelial hyperplasia, suatu kondisi yang menandai kanker. Penelitian lanjutan yang dilakukan setahun kemudian, membuktikan bahwa genistein (salah satu jenis isoflavon) terbukti dapat menstimulasi kanker payudara.
Karena itu, wanita yang berisiko dan pernah menderita kanker payudara sebaiknya waspada bila ingin mengkonsumsi produk kedelai. isoflavon juga diduga dapat menghambat produksi estradiol dan hormon steroid lainnya sehingga dapat menyebabkan masalah reproduksi dan infertilitas.
isoflavon kedelai dapat menyebabkan infertilitas pada pria dengan cara menurunkan kadar testosteron dan merusak kemampuan reproduktif. Isoflavon menyebabkan masalah pada tiroid, menyebabkan pembengkakan kelenjar gondok, konstipasi, lelah dan lesu meskipun disertai asupan yodium yang cukup.

6. KAFEIN
a) Rumus molekul: C6H10N4O2
b) Pembuatan
Menurut Jurnal American Chemical Society, kebanyakan kopi yang dibuat dengan kadar kafein rendah dibuat dengan larutan kimia yang dapat menyerap kafein dari biji kimia. Atau dapat pula menggunakan tehnik “Swiss Water Process” yaitu menggunakan air panas dan uap untuk memisahkan kafein dari biji kopi. Selain itu saat ini sedang diteliti pemanfaatan bioteknologi untuk penghancuran kafein dalam tanaman kopi, salah satunya adalah penggunaan bakteri yang dipasangkan dengan theophylline, yaitu senyawa yang dihasilkan untuk merusak kafein pada tanaman kopi dan teh. Diharapkan bakteri ini dapat menghancurkan kafein secara cepat, tetapi tetap mempertahankan rasa alami kopi yang nikmat.
c) Penggunaan
Kafein biasanya aman dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Para ahli menyarankan 200-300 miligram konsumsi kafein dalam sehari merupakan jumlah yang cukup untuk orang dewasa.
d)Dampak
·         Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak beraturan (tachycardia).
·         Konsumsi kafein secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti warna gigi yang berubah menjadi coklat atau gelap, bau mulut, meningkatkan stres, serangan jantung, kemandulan pada pria, gangguan pencernaan, kecanduan, dan bahkan penuaan dini. Kafein juga merupakan salah satu penyebab utama terjadinya sakit kepala. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah berlebih di pagi hari dapat meningkatkan tekanan darah, tingkat stres, dan memicu poduksi hormon penyebab stress.
·         Kafein memang merupakan zat yang menimbulkan banyak manfaat misalnya menekan rasa kantuk, mengurangi rasa bosan, meningkatkan semangat saat bekerja, serta meningkatkan kewaspadaan sehingga baik dikonsumsi terutama untuk aktivitas menyetir jarak jauh, bekerja di waktu malam maupun bekerja dengan mesin pabrikan
·         Penggunaan berlebih dan dalam jangka waktu lama dari kafein akan mengganggu pola tidur Anda baik berupa insomnia (tidur tidak nyenyak) maupun justru kebanyakan tidur dan mudah mengantuk apabila tidak minum kafein. Efek ini ditimbulkan melalui blokade reseptor adenosine yang berfungsi dalam pengaturan proses tidur. Hal ini bisa jadi merupakan efek samping dari kopi yang bersifat candu sehingga memiliki reaksi withdrawal ( reaksi kebalikan) ketika tubuh sedang tidak minum kafein.
·         Kafein memiliki efek diuresis (menimbulkan banyak kencing) sehingga potensial untuk menimbulkan dehidrasi bagi beberapa orang yang sering bekerja keras hingga berkeringat banyak atau berada dalam lingkungan kerja panas dan lembab
·         Kafein meningkatkan sekresi asam lambung dan pepsin sehingga seringkali menjadi biang keladi serangan maag bagi mereka yang rentan.
·         Kafein apalagi bersamaan dengan rokok akan melemahkan katup bawah dari kerongkongan (lower sphincter of oesophagus) sehingga katup tersebut sering tidak dapat menutup dengan sempurna. Akibatnya cairan lambung yang asam seringkali dimuntahkan kembali ke dalam kerongkongan sehingga menimbulkan rasa panas pada daerah dada yang seringkali berulang (heartburn). Jadi kafein dan rokok merupakan penyebab tersering dari kasus Gastro Eosophageal Reflux Disease (GERD) semacam demikian yang dalam waktu lanjut jika tidak ditangani akan berakibat peradangan kronik dari kerongkongan bagian bawah yang dapat berakibat timbulkan kanker esophagus.
·         Kafein diduga dapat meningkatkan sedikit kadar gula darah sehingga penderita diabetes dan kegemukan hendaknya berhati-hati dan membatasi konsumsi senyawa kafein ini.
·         Kafein meningkatkan kadar plasma darah dari asam lemak bebas, adrenalin dan kortisol, suatu keadaan yang sebenarnya akan mendukung performa seorang atlet. Tapi jika Anda bukan seorang atlit, maka peningkatan senyawa-senyawa tersebut akan membuat masalah tersendiri. Misalnya peningkatan adrenalin akan memacu persarafan simpatis Anda sehingga akan dirasakan jantung menjadi berdebar-debar, pikiran melompat-lompat, panas tubuh meningkat serta berkeringat. Aktivitas simpatis berlebih sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit jantung atau serangan jantung sebelumnya.
·         Kafein dapat memicu munculnya serangan sakit kepala migren pada individu yang rentan
·         Kafein terbukti dapat meningkatkan jumlah kejadian maupun derajat gangguan premenstrual syndrome (PMS) pada sepertiga wanita. Jika konsumsi kafein menjadi rutinitas selama 10 hari atau lebih maka resiko kejadian ini menjadi 7 kali lipat lebih tinggi daripada wanita yang tidak mengkonsumsi kafein. Beberapa masalah infertilitas pada wanita juga diduga berkaitan dengan konsumsi kafein yang berlebih
·         Kafein dalam jumlah kecil, misalnya 3 gelas kopi atau kurang per hari, relatif aman dikonsumsi setiap hari saat hamil. Tetapi jika jumlahnya melebihi ini, resiko aborsi dan kelahiran premature dilaporkan meningkat nyata. Sebaiknya wanita hamil muda hingga usia kehamilan 3 bulan pantang kafein terlebih dulu mengingat masa ini merupakan masa krusial bagi pembentukan organ-organ janin serta juga seringnya mual-mual (morning sickness) yang dialami wanita hamil selama masa ini. Kafein sendiri seperti yang telah disebutkan akan meningkatkan asam lambung sehingga akan membuat rasa mual semakin berat.
·         Mereka yang memiliki pribadi pencemas (anxietas) sebaiknya menghindari kafein karena kafein akan semakin memacu kecemasan sehingga ia menjadi semakin gelisah, sulit tidur, tangannya basah karena keringat dingin dan jantung berdebar-debar.
·         Dibandingkan rokok maupun alkohol, resiko kafein untuk menimbulkan penyakit jantung koroner maupun stroke terbilang kurang bermakna. Namun dalam jumlah kafein setara 8 gelas kopi atau lebih dalam sehari potensial mengganggu irama jantung
·         Tampaknya kafein tidak banyak bertanggung jawab dalam berbagai kasus kanker, walaupun beberapa laporan pernah menuding efek karsinogenik dan mutagenik dari kafein.
·         Bagi wanita, terutama post menopause, ingatlah bahwa kafein merupakan musuh besar bagi tulang Anda! Sudah banyak laporan ilmiah yang menyebutkan efek kafein terhadap kejadian osteoporosis atau keropos tulang. Kafein bersifat menarik cadangan mineral kalsium dari tulang sehingga tulang menjadi keropos.
·         Reaksi withdrawal adalah hal yang sering dialami bagi peminum kafein rutin. Reaksi withdrawal akan memuncak pada hari ke-2 setelah tidak minum kafein dan baru hilang setelah hari ke-3. Ada banyak jenis reaksi withdrawal yang mungkin tidak sama dari orang ke orang seperti timbulnya sakit kepala berdenyut semacam migren, kecemasan berlebih, mengantuk dan tidur berlebih, tidur tidak nyenyak, lemas, dan lekas marah. Hal ini terjadi karena otak peminum kafein rutin sudah beradaptasi dengan tingkat metabolisme yang lebih tinggi, sehingga ketika pasokan kafein berkurang maka otak pun bereaksi akibat merasa metabolisme nya turun.
·         Kafein seperti terkandung dalam green tea secara umum akan meningkatkan metabolisme basal sel-sel tubuh sehingga dapat menurunkan berat badan. Bagi mereka yang memiliki berat badan lebih hal ini mungkin kabar baik, tetapi tentunya bagi mereka yang sudah dalam kekurangan gizi dan kesulitan untuk menaikkan berat badan kebiasaan minum kafein harus mulai dibatasi.

7. ISOAMIL ASETAT
a) Rumus molekul: C7H14O2
b) Pembuatan
Isoamil asetat merupakan ester yang dibentuk dari reaksi antara isoamil alcohol dan asam asetat dengan katalis asam sulfat. Asam ini dinetralkan, diekstrak, dan hasilnya dicuci dan kemudian didistilasi. Reaksi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :



c) Penggunaan
ü  Isoamil asetat dalam etanol digunakan sebagai perasa buatan.
ü  Isoamil asetat juga digunakan dalam test efectivitas dari transpirator karena zat ini mempunyai bau yang tajam yang tidak umum eksperiment sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan dapat mendeteksi rendahnya konsentrasi.
ü  Isoamil Asetat juga digunakan sebagai campuran dalam pernis dan nitroselulosa pernis, ada dalam hormon feromon pada lebah madu.
ü  Isoamil asetat dapat digunakan untuk menarik sekelompok besar lebah madu dalam lingkup kecil.

8. AMIL ASETAT
a) Rumus molekul: C7H14O2 ( CH3COO(CH2)4CH3)
b) Pembuatan
Senyawa amil asetat merupakan senyawa ester hasil kondensasi dari asam asetat dengan 1-pentanol. Padahal ester dibentuk dari isomer pentanol yang lain (amil alkohol) atau campuran dari beberapa pentanol yang sering menunjukkan sebagai amil asetat.
c) Penggunaan
Amil asetat memiliki aroma yang mirip dengan aroma pisang dan apel yang tidak dapat dideteksi oleh semua orang.

9. ASETAL DEHIDA
a) Rumus molekul: C2H4O
b) Pembuatan
Senyawa ini dihasilkan oleh tumbuhan dalam metabolisme normalnya. Asetaldehida juga merupakan zat antara dalam produksi asam asetat, beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya.
c) Penggunaan
Asetaldehida terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang, dan roti segar.
d) Dampak
Senyawa ini merupakan cairan mudah terbakar dengan bau buah-buahan.

10. BENZALDEHID
a) Rumus molekul: C7H6O
b) Pembuatan
Benzaldehida -perasa rasaAlmond- didapat dari sumber alami, seperti Persik dan biji Aprikot.
c) Penggunaan
Benzaldehida biasanya digunakan sebagai perasa Almond.
d) Dampak
Mengandung bercak-bercak Hidrogen Sianida, sebuah racun yang mematikan.

11. MENTHOL
a) Rumus molekul: C10H20O
b) Pembuatan
Menthol merupakan komponen bahan sintesis organik yang terdapat dalam daun mint dan mint oil. Mentha arvensis adalah spesies utama dari mint yang digunakan untuk membuat kristak mentol alami. Species ini adalah tumbuhan pokok yang utama tumbuh di Uttar Pradesh daerah India.
c) Penggunaaan
Mentol merupakan senyawa seperti lilin, bahan seperti kristal, bening dan putih warnanya, yang berbentuk padat dalam suhu ruangan.
d) Dampak
Pada umumnya menthol digunakan untuk mengurangi iritasi/radang ringan pada tenggorokan.

12. BUTIL BUTIRAT
a)Rumus molekul: C8H16O2
b) Pembuatan
Butil butirat merupakan komponen organik yang dibentuk dari kondensasi asam butirat dan butanol.
c) Penggunaan
Digunakan dalam pemanis buatan untuk membuat rasa manis buah terutama nanas. Ini juga terdapat dalam berbagai buah-buahan seperti apel, pisang, dan strawberry.

13. ETIL ASETAT
a)Rumus molekul: C4H8O2
b) Pembuatan
Dapat diproduksi dari katalis dehidrogenasi dari etanol.
c) Penggunaan
o   Secara umum etil asetat digunakan sebagai bahan campuran. Sebagai contoh ini untuk melarutkan pigmen dalam pernis kuku. Pembuatan ini digunakan untuk mengeluarkan kafein pada kopi dan daun teh.
o   Peraroma dalam minuman anggur
o   Mengawetkan serangga

14. ETIL BUTIRAT
a)Rumus molekul: C6H12O2
b) Pembuatan
Ini dapat dihasilkan dari reaksi etanol dan asam butirat. Ini adalah reaksi kondensasi artinya air adalah produksi dalam reaksi seperti biproduk.
c) Penggunaan
Secara umum digunakan untuk aroma buatan diantaranya aroma nanas dalam minuman beralkohol dan pencampuran dalam produk parfum.

15. ETIL LAKTAT
a) Rumus molekul: C5H10O3
b) Pembuatan
Etil laktat merupakan monobasis ester yang dibentuk dari asam laktat dan etanol secara umum digunakan dalam pencampuran. Komponen etil laktat terdiri dari makhluk hidup.
c) Penggunaan
Aroma etil laktat terdapat dalam mild, butter, krim, buah-buahan dan kelapa. Digunakan sebagai campuran dalam nitroselulosa, selulosa asetat dan selulosa eter. Biasa digunakan dalam obat-obatan, zat aditif pada makanan dan wewangian.

16. ETIL PENTANOAT
a) Rumus molekul: C7H14O2
b) Pembuatan
Etil pentanoat merupakan komponen organik digunakan dalam perasa yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam etanol dan dietil eter.
c) Penggunaan
Digunakan sebagai zat aditif makanan untuk memberi aroma buahbuahan khususnya apel.

4.. Cara penyelesaian dan Pencegahan  bahan penyedap yang berbahaya bagi kesehatan manusia
Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk menghindari bahaya bahan penyedap,, antara lain:
1.         Diamati terlebih dahulu makanan dan minuman yang hendak dibeli,artinya teliti sebelum membeli
2.         Jika bentuk makanan dan minuman dalam bentuk kemasan, maka kita harus membaca komposisinya
3.         Mengurangi penggunaan bahan penyedap yang berlebihan pada makanan atau minuman
4.         Memupuk rasa kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan bagi mereka dengan tidak mengkonsumsi bahan penyedap yang berlebihan, artinya sesuai dengan batas atau anjuran dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
5.         Sebaiknya lebih baik menggunakan bahan penyedap alami daripada bahan penyedap buatan atau sintesis karena penyedap yang alami lebih banyak keuntungannya daripada kerugiannya sebaliknya penyedap buatan lebih banyak kerugiannya daripada keuntungannya.
Penyedap makanan yang perlu dikurangi
  Kecap Manis
Kecap memiliki kandungan natrium, penyedap rasa (monosodium glutamate/MSG), serta zat pengawet makanan yang tinggi. Kombinasi ketiganya sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi penderita penyakit darah tinggi dan batu ginjal.
  Saus Tomat, Saus Sambal
Saus juga dapat merusak kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak karena mengandung natrium, bahan pewarna, dan bahan pengawet di dalamnya. Dapat memilih saus dengan kandungan natrium yang rendah serta konsumsi natrium yang diperbolehkan adalah 1.000 mg/ kg saus

Penyedap rasa yang aman dikonsumsi
Berdasarkan penelitian dan pengujian, produk ini terbukti aman dikonsumsi.Untuk membuat MSG di Indonesia, diperlukan glukosa yang diambil dari tetes tebu ataupun tapioca yang diproses secara fermentasi.MSG yang merupakan singkatan dari Mono Sodium Glutamat dibuat pertama kali di Jepang pada tahun 1909.
Perusahaan pertama yang memproduksi secara massal adalah Ajinomoto.Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan masakan dari masyarakat yang terus meningkat, kemudian muncullah merk-merk dagang MSG lainnya.
Glutamat dari MSG maupun dari bahan lainnya dapat dimetabolime dengan baik oleh tubuh dan sebagian besar digunakan sebagai sumber energi usus halus.Fakta bahwa MSG aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan sayangnya tidak diketahui oleh banyak masyarakat.
Badan-badan kesehatan dunia saat ini seperti Gabungan FAO/WHO bidang bahan pangan (JEFCA), Komunitas Kesehatan Eropa, United State Food and Drug Association (US FDA) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) pun mengamini hal tersebut, karena menyatakan aspek keamanan nya dan memberikan batas asupan harian dalam penggunaan MSG secukupnya.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyedap rasa merupakan zat adiktif makanan yang termasuk paling banyak digunakan. Penggunaan penyedap rasa pada makanan bertujuan untuk meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang waktu pemrosesan dan memberi citra rasa tertentu kepada makanan yang tidak mempunyainya. Selain itu juga di dalam pembuatan makanan ditambahi suatu zat yang dapat menambah aroma makanan untuk menambah rasa dan bau makanan tersebut.

Jenis-jenis bahan penyedap
Bahan penyedap terbagi menjadi dua jenis yaitu:
·         Bahan penyedap alami
Ø  Ketumbar
Ø  Jintan Manis
Ø  Halba
Ø  Buah Pelaga
Ø  Lada Hitam dan Lada Putih
Ø  Kayu Manis

·         Bahan penyedap buatan

Penyedap rasa dan aroma yang sering digunakan dalam makanan diantaranya yaitu:
Ø  Monosodium Glutamat (MSG)
Ø  Asam Asetat
Ø  Asetil Dehida
Ø  Asam Butirat
Ø  Benzaldehid
Ø  Kecap
Ø  Menthol
Ø  Kafein
Ø  Butil Butirat
Ø  Isomil Asetat
Ø  Etil Asetat
Ø  Amil Asetat
Ø  Etil Butirat
Ø  Asam Sitrat
Ø  Etil Laktat
Ø  Etil Pentanoat

B. Saran
Pemberian penyedap rasa dan aroma makanan sebaiknya jangan digunakan dalam jumlah besar, karena semuat zat-zat yang terkandung didalamnya dapat menyebabkan efek yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu didalam penyedap rasa dan aroma makanan terkandung juga sebuah zat yang mengandung racun yang dapat berbahaya bagi tubuh.

























DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2007). Asam Sitrat. diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat

Anonim. (2007). Jangan Takut Mengkonsumsi Mentega dan Margarine! Diambil dari    

Anonim. (2008). IPA Terpadu 081. Diambil dari  http://arifamrizal.files.wordpress.com/2008/04/ipa-terpadu-081.pdf

Elvira Syamsir. (2008). Peran Asam Butirat Dalam Menekan Kanker Kolorektal. Diambil dari http://id.shvoong.com/medicine-andhealth/1785870-peran-asam-butirat- dalam-menekan/

Forum Eksakta. (2008). Kecap. diambil dari http://poedjiblog.blogspot.com/2008/01/kecap.html
Irma Nuril Maryam. (2007). Vetsin (MSG) Tak Sekedar Penyedap Rasa. Diambil dari http://forumkimia.multiply.com/reviews

Leonardo Paskah Suciadi. (2008). Dosa-dosa Kafein. diambil dari http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?ID=7555

Majalah Nirmala. (2007). Mengapa Kini Kedelai Dicurigai?. diambil dari http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/common/ptofriend.aspx?x=Nutrition&y=cyberm ed%7C0%7C0%7C6%7C407

Pontianak Post. (2001). Tanpa Penyedap Rasa Baik Untuk Kesehatan. Diambil dari.

Siswono. (2007). Kafein. diambil dari http://www.gizi.net/cgibin/ berita/fullnews.cgi?newsid1194230164,49594

Situs kesehatan keluarga. (2007). Wanita Dan Pengaruh Kafein. diambil dari http://www.info- sehat.com/content.php?s_sid=840

Situs web kimia Indonesia. (2003). Mengapa Tidak Baik Mengkonsumsi MSG Berlebihan. diambil dari http://www.chem-is-try.org/?sect=tanyapakar&ext=7

Soesilo. (2007). Kafein, Senyawa Bermanfaat atau Beracunkah? diambil dari

Syamsi Kusyanti. (2001). Waspadalah Monosodium Glutamate/Vetsin Faktor


Umar Anggara Jenie. (2001). Penjelasan pembuatan Monosodium Glutamat (MSG). diambil dari  http://media.isnet.org/islam/Etc/MSG.html

Wikipedia. (2008). Kafein. diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kafein.

1 komentar: