BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia dimana manusia sebagai makhluk hidup juga
mengkonsumsi makanan maupun minuman untuk bertahan hidup. Manusia sering kali
tanpa mereka sadari tidak berpikir dengan baik apabila sudah lapar, perut
keroncongan, dan tertarik akan suatu makanan dan minuman yang biasanya dijual
baik berupa kemasan maupun yang dijual tidak dengan kemasan, misalanya jajanan
di pinggir jalan. Biasanya berupa minuman atau makanan yang mengandung bahan
atau zat tambahan yang kita kenal dengan zat adiktif. Dari usia dini sampai
usia lanjut banyak yang mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat
adiktif. Jika hal ini terjadi terus menerus maka
menimbulkan ketergantungan bagi yang sering orang mengkonsumsinya, apabila sudah keseringan dan terbiasa mengkonsumsinya maka menimbulkan bahaya bagi konsumen terutama bagi kesehatan tubuhnya, muncul berbagai jenis penyakit seperti kanker, gagal ginjal, amandel, atau kerusakan organ tubuh lainnya, bahkan sampai menimbulkan kematian.
menimbulkan ketergantungan bagi yang sering orang mengkonsumsinya, apabila sudah keseringan dan terbiasa mengkonsumsinya maka menimbulkan bahaya bagi konsumen terutama bagi kesehatan tubuhnya, muncul berbagai jenis penyakit seperti kanker, gagal ginjal, amandel, atau kerusakan organ tubuh lainnya, bahkan sampai menimbulkan kematian.
Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 392/Menkes/PER/XII/76, yang dimaksud dengan
aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu mengolah
makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk ke dalamnya adalah pewarna, penyedap
rasa dan peraroma, antioksidan, pengawet, pengemulsi, anti gumpal, pemucat, dan
pengental.
Kemajuan
ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam
bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif.
Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas
pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih
ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi
kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya. Zat
aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk
tersebut.
Banyak orang yang salah
dalam menggunakan zat adiktif tersebut sehingga dapat menimbulkan berbagai
dampak negative bagi kesehatannya apabila sering kali mengkonsumsi zat adiktif.
Bahan penyedap misalnya sering menimbulkan banyak kasus yang sudah terjadi
yaitu sering digunakan oleh para penjual makanan atau minuman, bahan penyedap
rasa yang ditambahkan dalam makanan biasanya tidak sesuai dengan ukuran jumlah
yang seharusnya ditambahkan, oleh karena itu bisa mengakibatkan bahaya bagi
orang yang keseringan memakannya ataupun meminumnya.
Zat
adiktif baik sengaja maupun tidak sengaja yang ditambahkan kedalam makanan atau
minuman bertujuan untuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau
memperbaiki tampilan, bertujuan agar pembeli bisa tertarik untuk membeli atau
mengkonsumsi makanan atau minuman tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai
konsumen atau pembelilah yang harus waspada serta harus bisa mengenali dan
membedakan makanan / minuman yang tidak berbahaya bagi diri kita sendiri. Oleh
karena itu kami membuat makalah ini untuk membantu para pembaca ataupun
dijadikan sebagai pengetahuan bagi kita semua supaya mengetahui lebih dalam
lagi tentang zat adiktif khususnya bahan penyedap.
B.
Rumusan
Masalah
1)
Apakah pengertian bahan penyedap?
2)
Jelaskan apakah yang menjadi tujuan atau
fungsi penggunaan bahan penyedap yang ditambahkan kedalam makanan tau minuman?
3)
Jenis-jenis penyedap
4)
Bagaimana cara penanganan untuk
pencegahan atau penyelesaian masalah
bahan penyedap yang berbahaya bagi konsumen?
C.
Tujuan
dan Manfaat
Tujuan dan Manfaat:
a)
Menjelasan pengertian bahan penyedap
kepada para pembaca
b)
Memberikan informasi kepada semua orang
lebih dalam tentang bahan penyedap
c)
Memberikan pengetahuan kepada pembaca
tentang dampak penggunaan bahan penyedap
d)
Memberikan cara penyelesaian masalah
bahan penyedap yang berbahaya bagi manusia secara umum
e)
Meningkatkan dan memupuk rasa kesadaran
masyarakat dalam penggunaan zat adiktif khsususnya untuk para penjual atau
pembuat makanan dan minuman yang dijual kepada para pembeli atau konsumen
(masyarakat luas).
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Bahan Penyedap
Sebelum
kita mengenal pengertian bahan penyedap terlebih dahulu kita mengenal apa itu
zat adiktif. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan
atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan
berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan
untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan.
Pada
awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang
selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak
menimbulkan efek samping yang membahayakan
kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah
menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak
mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang
memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari
zat-zat kimia yang kemudian direaksikan.
Zat
aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya:gatal-gatal,
dan kanker.
Bahan
penyedap adalah zat atau komponen yang dapat memberikan rasa atau aroma
tertentu pada bahan makanan. Oleh karena itu,penyedap dapat dipindahkan ke
komponen bahan lain seperti makanan dan minuman.
Suatu
makanan mempunyai rasa asin,manis,asam atau pahit dengan aroma yang
khas,sehingga dapat dikatakan bahwa rasa sedap (flavor) merupakan gabungan dari
perasaan yang terdapat dalam mulut termasuk mouth feel. Mouth feel saat makan
adalah perasaan kasar-licin, lunak-liat,ataupuncair-kental. Penyedap
merupakan zat aditif makanan yang termasuk paling banyak
digunakan. Beberapa contoh penyedap yang sangat lazim antara lain garam, gula,
cuka, rempah-rempah, monosodium glutamate (MSG), serta berbagai jenis
esens sintetis. Seperti halnya zat aditif makanan yang lain, penyedap juga
terbagi atas penyedap alami dan penyedap sintetis.
2.
Tujuan
dan Fungsi bahan penyedap
Penggunaan penyedap bertujuan untuk
:
- Meningkatkan cita rasa makanan.
- Mengembalikan cita rasa makanan yang
mungkin hilang waktu pemrosesan.
- Memberi cita rasa tertentu kepada makanan yang
tidak mempunyainya.
4. Beberapa fungsi bahan penyedap dalam
bahan makanan adalah bersifat memperbaiki, membuat lebih bernilai atau lebih
diterima dan lebih menarik.
Adapun peranan bahan penyedap dalam pengolahan bahan makanan adalah :
Adapun peranan bahan penyedap dalam pengolahan bahan makanan adalah :
a. Membentuk flavor baru atau
menetralisir bila bergabung dengan komponen dalam bahan makanan.
b. Sebagai modifikator, pelengkap atau
penguat flavor.
c. Menutupi atau menyembunyikan flavor
bahan makanan yang tidak disukai dan over taste yang kurang disenangi, asal bukan
dari kerusakan atau membusuknya makanan.
3.
Jenis-jenis
bahan penyedap
Bahan
penyedap terbagi menjadi dua jenis yaitu:
·
Bahan penyedap alami
·
Bahan penyedap buatan
a.
Bahan penyedap alami
Bahan
penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan,
antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu, bahan
penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala. Tujuan ditambahkannya penyedap
adalah meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan
cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan dan memberi cita rasa
tertentu pada makanan.
Contoh
berbagai penyedap alami
Bahan
penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan,
antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu, bahan
penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala. Tujuan ditambahkannya penyedap
adalah meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan
cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan dan memberi cita rasa
tertentu pada makanan.
Ketumbar (Coriandrum Sativum L.)
Digunakan
untuk menambah kesedapan makanan seperti kari dan rendang. Buahnya mempunyai
aroma pedas dan sedap. Daunnya juga sering digunakan dalam masakan. Selain itu,
ketumbar juga menambahkan rasa dalam masakan lain seperti bubur nasi, ayam atau
ikan goreng dan sebagainya.
Nama
cina : Yan Shi, Fan Yan
Sui, Yuen Sai, Wan-Swee (herb), Hu Sui (fruits)
Nama
Inggris : Coriander, Chinese Parsley, Indian Parsley (herb)
Tamil
: Kottamalli
Jintan
Manis
Berbau harum. Rupanya seperti padi tetapi saiznya lebih
halus dan kecil. Ditumbuk atau dikisar apabila hendak digunakan. Masakan yang berempah
seperti kari, kurma dan rendang biasanya menggunakan rempah ini sebagai bahan
perasa tambahan.
Nama Cina :
Xiao hue Xiang, Wooi heung, Hui xiang, Xiaohuixiang
Nama Inggris :
Fennel
Indonesia : Adas Pedas
Tamil : Sohikirai
Halba
Juga dikenali sebagai Kelabet. Halba berfungsi mengubah
rasa makanan utama seperti kari dan sayur. Digunakan juga untuk membuat kuih.
Dikenali sebagai;
Cina : Hu Lu Ba
Inggris : Fenugreek (Trigonella foenum-graecum L.)
Tamil : Vendayam
Buah Pelaga (Green Cardamon)
Juga dikenali sebagai katepus, kepulaga, puar dan tebus
batu. Selain digunakan untuk masakan, orang India dan Arab suka mencampurkannya
dalam minuman teh.
Lada Hitam Dan Lada Putih
Sering digunakan dalam masakan barat seperti stik. Lada
hitam mempunyai rasa yang pedas dan panas serta mempunyai aroma yang lebih kuat
berbanding lada putih. Juga dikenali sebagai black pepper, white pepper dan
kali mirch.
Kayu Manis
Selain
digunakan sebagai rempah penumis dalam masakan kari, kayu manis juga sering
digunakan untuk membuat kek atau hidangan pencuci mulut. Rasanya begitu
mempengaruhi makanan. Juga dikenali sebagai : Jou Kuei, Yuk Gwai, Sri Lanka
cinnamon, Illavangam.
b.
Bahan Penyedap Buatan
Macam-macam zat penyedap buatan:
• Zat
penyedap rasa yang banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau
lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.
• Zat
penyedap aroma buatan terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain oktil
asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso amil
valerat (aroma buah apel).
Aroma buah-buahan disebabkan oleh berbagai ester
yang bersifat volatil. Proses timbulnya aroma ini pada bahan yang berbeda tidak
sama. Pada buah-buahan, produksi senyawa aroma ini meningkat ketika mendekati
masa klimaterik.
Usaha-usaha mengekstraksi senyawa aroma dari
bahan-bahan senyawa aroma dari bahan-bahan pangan meningkat sejalan dengan
usaha untuk mengidentifikasi senyawa aroma tersebut. Hal ini akhirnya
menyebabkan timbulnya usaha untuk mengekstraksi senyawa aroma untuk tujuan
komersial. Keuntungan senyawa aroma hasil ekstraksi ini adalah dapat digunakan
untuk menambah aroma dari bahan lain.
1. MSG (Vetsin)
Sejarah
Monosodium Glutamate (MSG) mulai
terkenal tahun 1960-an, tetapi sebenarnya memiliki sejarah panjang. Selama
berabad-abad orang Jepang mampu menyajikan masakan yang sangat lezat.
Rahasianya adalah penggunaan sejenis rumput laut bernama Laminaria japonica.
Pada tahun 1908, Kikunae Ikeda, seorang profesor di Universitas Tokyo,
menemukan kunci kelezatan itu pada kandungan asam glutamat. Penemuan ini
melengkapi 4 jenis rasa sebelumnya – asam, manis, asin dan pahit – dengan umami
(dari akar kata umai yang dalam bahasa Jepang berarti lezat). Sebelumnya di
Jerman pada tahun 1866, Ritthausen juga berhasil mengisolasi asam glutamat dan
mengubahnya menjadi dalam bentuk monosodium glutamate (MSG), tetapi belum tahu
kegunaannya sebagaipenyedap rasa.
Sekarang ini MSG digolongkan sebagai
GRAS (Generally Recognized As Save) atau secara umum dianggap aman. Hal ini
juga didukung oleh US Food and Drugs Administration (FDA), atau badan pengawas
makanan dan obat-obatan (semacam Ditjen POM) di Amerika yang menyatakan MSG
aman. Tentu dalam batas konsumsi yang wajar.
NH2
Asam glutamat merupakan bagian dari
kerangka utama berbagai jenis molekul protein yang terdapat dalam makanan dan
secara alami terdapat dalam jaringan tubuh manusia. Beberapa diantara asam
glutamat tersebut terdapat dalam bentuk bebas, artinya tidak terikat dengan
asam – asam amino lainnya, tetapi masih terdapat dalam makanan. Hanya dalam
bentuk bebas itulah asam glutamat mampu berfungsi sebagai senyawa pembangkit citarasa
makanan atau masakan. Glutamat bebas tersebut dapat bereaksi dengan ion sodium
(natrium) membentuk garam MSG (Winarno 2004).
MSG yang banyak dijual di toko-toko,
diproduksi dalam skala komersial melalui proses fermentasi dengan menggunakan
bahan mentah pati, gula bit, gula tebu, atau molases (tetes). Begitupun,
menyadari tingginya konsumsi MSG di wilayah Asia, WHO menggunakan MSG untuk
program fortifikasi vitamin A. Di Indonesia pernah dilakukan pada tahun 1996.
Juga, penggunaan MSG bisa menjadi salah satu pilihan dalam menurunkan konsumsi
garam (sodium) yang berhubungan dengan kejadian hipertensi khususnya pada
golongan manula. Hal ini karena untuk mencapai efek rasa yang sama, MSG hanya
mengandung 30 natrium dibanding garam.
Rumus Struktur dan Molekul
Rumus struktur
Rumus molekul : C12H22O11.2H2O
MSG dibuat melalui proses fermentasi
dari tetes-gula (molases) oleh bakteri (Brevibacterium lactofermentum).
Dalam peroses fermentasi ini, pertama-tama akan dihasilkan Asam Glutamat. Asam
Glutamat yang terjadi dari proses fermentasi ini, kemudian ditambah soda (Sodium
Carbonate), sehingga akan terbentuk Monosodium Glutamat (MSG). MSG yang
terjadi ini, kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk
kristal-murni, yang siap di jual di pasar.
SEBELUM bakteri (pada Butir 1) tersebut
digunakan untuk proses fermentasi pembuatan MSG, maka terlebih dahulu bakteri
tersebut harus diperbanyak(dalam istilah mikrobiologi: dibiakkan atau dikultur)
dalam suatu media yang disebut Bactosoytone. Proses pada Butir 2 ini
dikenal sebagai proses pembiakan bakteri, dan terpisah sama-sekali (baik ruang
maupun waktu) dengan proses pada Butir 1. Setelah bakteri itu tumbuh dan
berbiak, maka kemudian bakteri tersebut diambil untuk digunakan sebagai agen-biologik
pada proses fermentasi membuat MSG (Proses pada Butir 1).
Bactosoytone sebagai
media pertumbuhan bakteri, dibuat tersendiri (oleh Difco Company di AS), dengan
cara hidrolisis-enzimatik dari protein kedelai (Soyprotein). Dalam bahasa yang
sederhana, protein-kedelai dipecah dengan bantuan enzim sehingga menghasilkan
peptida rantai pendek (pepton) yang dinamakan Bactosoytone itu.
Enzim yang dipakai pada proses hidrolisis inilah yang disebut Porcine,
dan enzim inilah yang diisolasi dari pankreas-babi.
Perlu dijelaskan disini bahwa, enzim Porcine
yang digunakan dalam proses pembuatan media Bactosoytone, hanya
berfungsi sebagai katalis, artinya enzim tersebut hanya mempengaruhi kecepatan
reaksi hidrolisis dari protein kedelai menjadi Bactosoytone, TANPA ikut
masuk ke dalam struktur molekul Bactosoytone itu. Jadi Bactosoytone yang
diproduksi dari proses hidrolisisenzimatik. Bactosoytone yang terjadi
itu mengalami proses "clarification" sebelum dipakai sebagai media
pertumbuhan, juga karena memang unsur enzim Porcine ini tidak masuk
dalam struktur molekul Bactosoytone, karena Porcine hanya sebagai
katalis saja .
Proses clarification yang dimaksud
adalah pemisahan enzim Porcine dari Bactosoytone yang terjadi.
Proses ini dilakukan dengan cara pemanasan 160oF selama sekurang-kurangnya 5
jam, kemudian dilakukan filtrasi, untuk memisahkan enzim Porcine dari
produk Bactosoytone-nya. Filtrat yang sudah bersih ini kemudian
diuapkan, dan Bactosoytone yang terjadi diambil.
Perlu dijelaskan disini, bahwa proses
pembuatan Media Bactosoytone ini merupakan proses yang terpisah sama
sekali dengan proses pembuatan MSG. Media Bactosoytone merupakan suatu
media pertumbuhan bakteri, dan dijual di pasar, tidak saja untuk bakteri
pembuat MSG, tetapi juga untuk bakteri-bakteri lainnya yang digunakan untuk
keperluan pembuatan produk biotek-industri lainnya.
Catatan: nama Bactosoytone merupakan
nama dagang, yang dapat diurai sebagai berikut: Bacto adalah nama dagang dari
Pabrik pembuatnya (Difco Co); Soy dari asal kata soybean:kedelai, tone,
singkatan dari peptone; jadi Bactosoyton artinya pepton kedelai yang dibuat
oleh pabrik Difco.
Setelah bakteri tersebut ditumbuhkan
pada Media bactosoytone, kemudian dipindahkan ke Media Cair Starter.
Media ini sama sekali tidak mengandung bactosoytone. Pada Media Cair
Starter ini bakteri berbiak dan tumbuh secara cepat.
Kemudian, bakteri yang telah berbiak ini
dimasukkan ke Media Cair Produksi, dimana bakteri ini mulai memproduksi asam
glutamat; yang kemudian diubah menjadi MSG. Media Cair Produksi ini juga tidak
mengandung bactosoytone.
Perlu dijelaskan disini bahwa bakteri
penghasil MSG adalah Brevibacterium lactofermentum atau Corynebacterium
glutamicum, adalah bakteri yang hidup dan berkembang pada media air. Jadi
bakteri itu termasuk aqueous microorganisms.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Direktorat Jenderal POM di Jakarta menunjukkan bahwa: Bactosoytone tidak
terkontaminasi (tidak tercampur) dengan Lemak babi (data Analisis Gas
Chromatography); Protein babi (data Analisis HPLC), maupun DNA-babi (data
Analisis PCR). MSG tidak terkontaminasi (tidak tercampur) dengan: Lemak babi
(data Analisis Gas Chromatography); Protein babi (data Analisis HPLC), maupun
DNA babi (data Analisis PCR).
Hasil Analisis yang dilakukan di Jepang
(Kyoto University) juga menunjukkan bahwa baik MSG maupun Bactosoytone tidak
terkontaminasi oleh enzim babi.
Dampak MSG
a. Pengaruh
penggunaan penyedap rasa yang berlebihan pada dasarnya menyebabkan gangguan
liver dan kelainan darah
b. Jika
digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap tubuh. 12 gram
MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual.
Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan
panas. Beberapa orang memiliki alergi bila mengkonsumsi berlebihan yaitu gejala
seperti pening, mati rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang leher,
sesak nafas dan keringat dingin. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu
hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
MSG dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan seperti kegemukan,
kerusakan otak, kerusakan sistem syaraf, depresi, sampai kanker.
c. Menyebabkan hipertensi, menyebabkan lemah
jantung, penyakit jantung koroner dan gangguan ginjal.
2.
ASAM ASETAT
a) Rumus
Struktur dan Molekul
Rumus struktur
Rumus molekul:
CH3COOH
b) Pembuatan
Asam
asetat diproduksi secara sintesis maupun secara alami melalui fermentasi
bakteri. Sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur
alami, namun kebanyakan hukum yang mengatur bahwa asetat yang terdapat dalam
cuka haruslah berasal dari biologis. Dari asam asetat yang diproduksi oleh
industri kimia, 75% diantaranya diproduksi melalui karbonilasi metanol. Sisanya
dihasilkan melalui metode-metode alternatif.
c)
Penggunaan
Asam
asetat digunakan sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa
kimia. Sebagian besar (40-45%) dari asam asetat dunia digunakan sebagai bahan
untuk memproduksi monomer vinil asetat (vynil acetate monomer, VAM). Selain
itu asam asetat juga digunakan dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester.
Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk penggunaan dalam cuka relatif kecil.
3.
ASAM BUTIRAT
a)
Rumus Struktur dan Molekul
Rumus
struktur
Rumus
molekul: CH3(CH2)2CO2H Asam butanoat (Asam butirat)
b)
Pembuatan
Pembuatannya dengan mengocok dan mengguncangkan krim
susu, hingga tercapai keadaan semipadat. Margarin umumnya dibuat dari minyak
nabati. Kedua jenis bahan pangan ini merupakan emulsi dengan tipe yang sama,
yaitu fase air yang berada dalam fase minyak (water in oil).
Air dan minyak merupakan cairan yang tidak saling
berbaur karena memiliki berat jenis yang berbeda. Untuk menjaga agar butiran
minyak tetap tersuspensi di dalam air, pada mentega dan margarin diperlukan
suatu zat pengemulsi (emulsifier) Bahan yang dapat berperan sebagai pengemulsi
antara lain kuning telur, kasein, albumin, atau lesitin. Daya kerja emulsifier
didukung oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat pada minyak maupun air. Pada
pembuatan mentega dan margarin, penambahan emulsifier berfungsi untuk
(1)
mengurangi daya percik produk apabila digunakan untuk menggoreng karena air
yang ada di dalam produk diikat oleh lemak,
(2)
memperpanjang daya simpan, sebab produk dinyatakan rusak apabila terjadi
pemisahan komponen lemak dan air,
(3)
memperkeras tekstur agar tidak meleleh pada suhu kamar, dan
(4)
mempertinggi titik didih untuk memenuhi tujuan penggorengan.
c) Penggunaan
Asam
butirat berguna untuk melawan infeksi khamir (mikroorganisme yang melakukan
fragmentasi buah menjadi wine) dengan asam glukonoat.
d)
Dampak
Butirat
menunjukan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kanker kolorektal. Beberapa
penelitian menyebutkan bahwa butirat dapat menghambat pertumbuhan sel-sel
kanker kolorektal dengan cara menghambat proliferasi sel, serta meningkatkan
kemampuan diferensiasi dan apoptosis sel. Kadar kolesterol tinggi tidak selalu
berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan sebaliknya, kolesterol memegang peran
penting dalam fungsi organ tubuh. Kolesterol berguna untuk menyusun empedu
darah, jaringan otak, serat saraf, hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin.
Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon steroid, yaitu
progestron, estrogen, testosteron, dan kortisol.
4.
ASAM
SITRAT
a. Rumus
molekul: CH2(COOH)•COH(COOH)•CH2(COOH) atau C6H8O7
b) Pembuatan
Dalam
proses produksi asam sitrat yang sampai saat ini lazim digunakan, biarkan
kapang Aspergillus niger diberi sukrosa agar membentuk asam sitrat.
Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan, asam sitrat diisolasi
dengan cara mengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk garam kalsium
sitrat. Asam sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan
asam sulfat. Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah
dengan ekstraksi menggunakan larutan hidrokarbon senyawa basa organik
trilaurilamina yang diikuti dengan re-ekstraksi dari larutan organic tersebut
dengan air.
c)
Penggunaan
Penggunaan
utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet
makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
d)
Dampak
Asam
sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan
makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat
pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah
dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh. Paparan terhadap asam sitrat kering
ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.
Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca mata pelindung) perlu
dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.
5. KECAP
a) Pembuatan
Secara umum, kecap dapat dibuat atau diproduksi
dalam usaha skala kecil atau menengah bahkan rumah tangga. Namun demikian
masing masing industry kecap memiliki "bumbu rahasia" atau resep
khusus sehingga rasa kecap yang dihasilkannya memiliki nilai lebih ("lebih
enak") dibandingkan dengan yang lain. Mula-mula kedelai difermentasi oleh
kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian
"tempe" ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam.
Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap
pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman
kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari
jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan
bakteri susu Lactobacillus. Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam
amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi
jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%.Bahan-bahan yang
dibutuhkan adalah kedelai, garam,dan larutan tempe.
Kedelai direndam dalam air selama 12 jam, digiling,
dan direbus selama 60 menit, ditaburi laru tempe, dijemur 5 hari. Air perebus
dicampur garam, dan biji tempe dimasukkan. Setelah fermentasi selesai, saluran
di bagian dasar wadah dibuka, dan cairan yang keluar ditampung.
b)
Penggunaan
Kecap
biasanya digunakan penyedap rasa atau lebih tepatnya pemantap rasa. Kecap
biasanya ditambahkan dalam berbagai masakan sesuai selera. Kecap dapat
ditambahkan dalam nasi putih, bakso, mie, semur, dan lain sebagainya.
c)
Dampak
Isoflavon merupakan senyawa organik dalam kedelai
yang berperan sebagai fitoestrogen (komponen kimia tanaman yang memiliki
struktur kimia mirip hormon estrogen dan bekerja meniru estrogen di dalam
tubuh).
Karena kemampuannya sebagai fitoestrogen, isoflavon
sering dimanfaatkan sebagai suplemen bagi wanita menopause yang mengalami
penurunan kadar hormone estrogen, terutama untuk mengatasi gejala menopause
seperti hot flashes (rasa panas dan keringat yang berlebihan) dan
mencegah osteoporosis. Meskipun demikian, konsumsi isoflavon yang berlebihan
juga dapat memberi dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Sebagian penelitian mengatakan bahwa soflavon dapat
mencegah kanker, namun ada yang mengatakan sebaliknya. Banyak penelitian yang
menyatakan bahwa isoflavon dan antioksidan kedelai membantu melawan kanker
dengan cara membatasi pertumbuhan sel kanker
dan
menghambat radikal bebas yang dapat mempengaruhi perkembangan kanker. Namun,
hasil penelitian tahun 1996, melaporkan bahwa wanita yang rutin mengkonsumsi
kedelai mengalami epithelial hyperplasia, suatu kondisi yang menandai
kanker. Penelitian lanjutan yang dilakukan setahun kemudian, membuktikan bahwa genistein
(salah satu jenis isoflavon) terbukti dapat menstimulasi kanker payudara.
Karena itu, wanita yang berisiko dan pernah
menderita kanker payudara sebaiknya waspada bila ingin mengkonsumsi produk
kedelai. isoflavon juga diduga dapat menghambat produksi estradiol dan hormon
steroid lainnya sehingga dapat menyebabkan masalah reproduksi dan infertilitas.
isoflavon kedelai dapat menyebabkan infertilitas
pada pria dengan cara menurunkan kadar testosteron dan merusak kemampuan
reproduktif. Isoflavon menyebabkan masalah pada tiroid, menyebabkan
pembengkakan kelenjar gondok, konstipasi, lelah dan lesu meskipun disertai
asupan yodium yang cukup.
6.
KAFEIN
a)
Rumus molekul: C6H10N4O2
b)
Pembuatan
Menurut
Jurnal American Chemical Society, kebanyakan kopi yang dibuat dengan
kadar kafein rendah dibuat dengan larutan kimia yang dapat menyerap kafein dari
biji kimia. Atau dapat pula menggunakan tehnik “Swiss Water Process”
yaitu menggunakan air panas dan uap untuk memisahkan kafein dari biji kopi.
Selain itu saat ini sedang diteliti pemanfaatan bioteknologi untuk penghancuran
kafein dalam tanaman kopi, salah satunya adalah penggunaan bakteri yang
dipasangkan dengan theophylline, yaitu senyawa yang dihasilkan untuk
merusak kafein pada tanaman kopi dan teh. Diharapkan bakteri ini dapat
menghancurkan kafein secara cepat, tetapi tetap mempertahankan rasa alami kopi
yang nikmat.
c)
Penggunaan
Kafein
biasanya aman dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Para ahli
menyarankan 200-300 miligram konsumsi kafein dalam sehari merupakan jumlah yang
cukup untuk orang dewasa.
d)Dampak
·
Secara ilmiah, efek langsung dari kafein
terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak
langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek
samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan
denyut jantung tak beraturan (tachycardia).
·
Konsumsi kafein secara berlebihan dapat
menimbulkan berbagai masalah, seperti warna gigi yang berubah menjadi coklat
atau gelap, bau mulut, meningkatkan stres, serangan jantung, kemandulan pada
pria, gangguan pencernaan, kecanduan, dan bahkan penuaan dini. Kafein juga
merupakan salah satu penyebab utama terjadinya sakit kepala. Beberapa
penelitian menyebutkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah berlebih di pagi hari dapat
meningkatkan tekanan darah, tingkat stres, dan memicu poduksi hormon penyebab
stress.
·
Kafein memang merupakan zat yang
menimbulkan banyak manfaat misalnya menekan rasa kantuk, mengurangi rasa bosan,
meningkatkan semangat saat bekerja, serta meningkatkan kewaspadaan sehingga
baik dikonsumsi terutama untuk aktivitas menyetir jarak jauh, bekerja di waktu malam
maupun bekerja dengan mesin pabrikan
·
Penggunaan berlebih dan dalam jangka
waktu lama dari kafein akan mengganggu pola tidur Anda baik berupa insomnia
(tidur tidak nyenyak) maupun justru kebanyakan tidur dan mudah mengantuk
apabila tidak minum kafein. Efek ini ditimbulkan melalui blokade reseptor
adenosine yang berfungsi dalam pengaturan proses tidur. Hal ini bisa jadi
merupakan efek samping dari kopi yang bersifat candu sehingga memiliki reaksi withdrawal
( reaksi kebalikan) ketika tubuh sedang tidak minum kafein.
·
Kafein memiliki efek diuresis
(menimbulkan banyak kencing) sehingga potensial untuk menimbulkan dehidrasi
bagi beberapa orang yang sering bekerja keras hingga berkeringat banyak atau
berada dalam lingkungan kerja panas dan lembab
·
Kafein meningkatkan sekresi asam lambung
dan pepsin sehingga seringkali menjadi biang keladi serangan maag bagi mereka
yang rentan.
·
Kafein apalagi bersamaan dengan rokok
akan melemahkan katup bawah dari kerongkongan (lower sphincter of oesophagus)
sehingga katup tersebut sering tidak dapat menutup dengan sempurna. Akibatnya
cairan lambung yang asam seringkali dimuntahkan kembali ke dalam kerongkongan sehingga
menimbulkan rasa panas pada daerah dada yang seringkali berulang (heartburn).
Jadi kafein dan rokok merupakan penyebab tersering dari kasus Gastro
Eosophageal Reflux Disease (GERD) semacam demikian yang dalam waktu lanjut
jika tidak ditangani akan berakibat peradangan kronik dari kerongkongan bagian
bawah yang dapat berakibat timbulkan kanker esophagus.
·
Kafein diduga dapat meningkatkan sedikit
kadar gula darah sehingga penderita diabetes dan kegemukan hendaknya
berhati-hati dan membatasi konsumsi senyawa kafein ini.
·
Kafein meningkatkan kadar plasma darah
dari asam lemak bebas, adrenalin dan kortisol, suatu keadaan yang sebenarnya
akan mendukung performa seorang atlet. Tapi jika Anda bukan seorang atlit, maka
peningkatan senyawa-senyawa tersebut akan membuat masalah tersendiri. Misalnya peningkatan
adrenalin akan memacu persarafan simpatis Anda sehingga akan dirasakan jantung
menjadi berdebar-debar, pikiran melompat-lompat, panas tubuh meningkat serta
berkeringat. Aktivitas simpatis berlebih sangat berbahaya bagi mereka yang
memiliki penyakit jantung atau serangan jantung sebelumnya.
·
Kafein dapat memicu munculnya serangan
sakit kepala migren pada individu yang rentan
·
Kafein terbukti dapat meningkatkan
jumlah kejadian maupun derajat gangguan premenstrual syndrome (PMS) pada
sepertiga wanita. Jika konsumsi kafein menjadi rutinitas selama 10 hari atau
lebih maka resiko kejadian ini menjadi 7 kali lipat lebih tinggi daripada
wanita yang tidak mengkonsumsi kafein. Beberapa masalah infertilitas pada
wanita juga diduga berkaitan dengan konsumsi kafein yang berlebih
·
Kafein dalam jumlah kecil, misalnya 3
gelas kopi atau kurang per hari, relatif aman dikonsumsi setiap hari saat
hamil. Tetapi jika jumlahnya melebihi ini, resiko aborsi dan kelahiran
premature dilaporkan meningkat nyata. Sebaiknya wanita hamil muda hingga usia
kehamilan 3 bulan pantang kafein terlebih dulu mengingat masa ini merupakan
masa krusial bagi pembentukan organ-organ janin serta juga seringnya mual-mual (morning
sickness) yang dialami wanita hamil selama masa ini. Kafein sendiri seperti
yang telah disebutkan akan meningkatkan asam lambung sehingga akan membuat rasa
mual semakin berat.
·
Mereka yang memiliki pribadi pencemas
(anxietas) sebaiknya menghindari kafein karena kafein akan semakin memacu
kecemasan sehingga ia menjadi semakin gelisah, sulit tidur, tangannya basah
karena keringat dingin dan jantung berdebar-debar.
·
Dibandingkan rokok maupun alkohol,
resiko kafein untuk menimbulkan penyakit jantung koroner maupun stroke
terbilang kurang bermakna. Namun dalam jumlah kafein setara 8 gelas kopi atau
lebih dalam sehari potensial mengganggu irama jantung
·
Tampaknya kafein tidak banyak
bertanggung jawab dalam berbagai kasus kanker, walaupun beberapa laporan pernah
menuding efek karsinogenik dan mutagenik dari kafein.
·
Bagi wanita, terutama post menopause,
ingatlah bahwa kafein merupakan musuh besar bagi tulang Anda! Sudah banyak
laporan ilmiah yang menyebutkan efek kafein terhadap kejadian osteoporosis atau
keropos tulang. Kafein bersifat menarik cadangan mineral kalsium dari tulang sehingga
tulang menjadi keropos.
·
Reaksi withdrawal adalah hal yang
sering dialami bagi peminum kafein rutin. Reaksi withdrawal akan
memuncak pada hari ke-2 setelah tidak minum kafein dan baru hilang setelah hari
ke-3. Ada banyak jenis reaksi withdrawal yang mungkin tidak sama dari
orang ke orang seperti timbulnya sakit kepala berdenyut semacam migren,
kecemasan berlebih, mengantuk dan tidur berlebih, tidur tidak nyenyak, lemas,
dan lekas marah. Hal ini terjadi karena otak peminum kafein rutin sudah
beradaptasi dengan tingkat metabolisme yang lebih tinggi, sehingga ketika
pasokan kafein berkurang maka otak pun bereaksi akibat merasa metabolisme nya
turun.
·
Kafein seperti terkandung dalam green
tea secara umum akan meningkatkan metabolisme basal sel-sel tubuh sehingga
dapat menurunkan berat badan. Bagi mereka yang memiliki berat badan lebih hal
ini mungkin kabar baik, tetapi tentunya bagi mereka yang sudah dalam kekurangan
gizi dan kesulitan untuk menaikkan berat badan kebiasaan minum kafein harus mulai
dibatasi.
7.
ISOAMIL ASETAT
a)
Rumus molekul: C7H14O2
b)
Pembuatan
Isoamil
asetat merupakan ester yang dibentuk dari reaksi antara isoamil alcohol dan
asam asetat dengan katalis asam sulfat. Asam ini dinetralkan, diekstrak, dan
hasilnya dicuci dan kemudian didistilasi. Reaksi tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
c)
Penggunaan
ü Isoamil
asetat dalam etanol digunakan sebagai perasa buatan.
ü Isoamil
asetat juga digunakan dalam test efectivitas dari transpirator karena zat ini
mempunyai bau yang tajam yang tidak umum eksperiment sebagai sesuatu yang tidak
menyenangkan dapat mendeteksi rendahnya konsentrasi.
ü Isoamil
Asetat juga digunakan sebagai campuran dalam pernis dan nitroselulosa pernis,
ada dalam hormon feromon pada lebah madu.
ü Isoamil
asetat dapat digunakan untuk menarik sekelompok besar lebah madu dalam lingkup
kecil.
8.
AMIL ASETAT
a)
Rumus molekul: C7H14O2 ( CH3COO(CH2)4CH3)
b)
Pembuatan
Senyawa
amil asetat merupakan senyawa ester hasil kondensasi dari asam asetat dengan
1-pentanol. Padahal ester dibentuk dari isomer pentanol yang lain (amil
alkohol) atau campuran dari beberapa pentanol yang sering menunjukkan sebagai
amil asetat.
c)
Penggunaan
Amil
asetat memiliki aroma yang mirip dengan aroma pisang dan apel yang tidak dapat
dideteksi oleh semua orang.
9. ASETAL DEHIDA
a)
Rumus molekul: C2H4O
b)
Pembuatan
Senyawa
ini dihasilkan oleh tumbuhan dalam metabolisme normalnya. Asetaldehida juga
merupakan zat antara dalam produksi asam asetat, beberapa ester, dan zat-zat
kimia lainnya.
c)
Penggunaan
Asetaldehida
terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang, dan roti segar.
d)
Dampak
Senyawa
ini merupakan cairan mudah terbakar dengan bau buah-buahan.
10. BENZALDEHID
a)
Rumus molekul: C7H6O
b)
Pembuatan
Benzaldehida
-perasa rasaAlmond- didapat dari sumber alami, seperti Persik dan biji Aprikot.
c)
Penggunaan
Benzaldehida
biasanya digunakan sebagai perasa Almond.
d)
Dampak
Mengandung
bercak-bercak Hidrogen Sianida, sebuah racun yang mematikan.
11. MENTHOL
a)
Rumus molekul: C10H20O
b)
Pembuatan
Menthol
merupakan komponen bahan sintesis organik yang terdapat dalam daun mint dan
mint oil. Mentha arvensis adalah spesies utama dari mint yang digunakan
untuk membuat kristak mentol alami. Species ini adalah tumbuhan pokok yang
utama tumbuh di Uttar Pradesh daerah India.
c)
Penggunaaan
Mentol
merupakan senyawa seperti lilin, bahan seperti kristal, bening dan putih
warnanya, yang berbentuk padat dalam suhu ruangan.
d)
Dampak
Pada
umumnya menthol digunakan untuk mengurangi iritasi/radang ringan pada
tenggorokan.
12. BUTIL BUTIRAT
a)Rumus
molekul: C8H16O2
b)
Pembuatan
Butil
butirat merupakan komponen organik yang dibentuk dari kondensasi asam butirat
dan butanol.
c)
Penggunaan
Digunakan
dalam pemanis buatan untuk membuat rasa manis buah terutama nanas. Ini juga
terdapat dalam berbagai buah-buahan seperti apel, pisang, dan strawberry.
13. ETIL ASETAT
a)Rumus
molekul: C4H8O2
b)
Pembuatan
Dapat
diproduksi dari katalis dehidrogenasi dari etanol.
c)
Penggunaan
o
Secara umum etil asetat digunakan
sebagai bahan campuran. Sebagai contoh ini untuk melarutkan pigmen dalam pernis
kuku. Pembuatan ini digunakan untuk mengeluarkan kafein pada kopi dan daun teh.
o
Peraroma dalam minuman anggur
o
Mengawetkan serangga
14. ETIL BUTIRAT
a)Rumus
molekul: C6H12O2
b)
Pembuatan
Ini
dapat dihasilkan dari reaksi etanol dan asam butirat. Ini adalah reaksi
kondensasi artinya air adalah produksi dalam reaksi seperti biproduk.
c)
Penggunaan
Secara
umum digunakan untuk aroma buatan diantaranya aroma nanas dalam minuman
beralkohol dan pencampuran dalam produk parfum.
15. ETIL LAKTAT
a)
Rumus molekul: C5H10O3
b)
Pembuatan
Etil
laktat merupakan monobasis ester yang dibentuk dari asam laktat dan etanol
secara umum digunakan dalam pencampuran. Komponen etil laktat terdiri dari
makhluk hidup.
c)
Penggunaan
Aroma
etil laktat terdapat dalam mild, butter, krim, buah-buahan dan kelapa.
Digunakan sebagai campuran dalam nitroselulosa, selulosa asetat dan selulosa
eter. Biasa digunakan dalam obat-obatan, zat aditif pada makanan dan wewangian.
16. ETIL PENTANOAT
a)
Rumus molekul: C7H14O2
b)
Pembuatan
Etil
pentanoat merupakan komponen organik digunakan dalam perasa yang tidak larut
dalam air tetapi larut dalam etanol dan dietil eter.
c)
Penggunaan
Digunakan
sebagai zat aditif makanan untuk memberi aroma buahbuahan khususnya apel.
4.. Cara
penyelesaian dan Pencegahan bahan
penyedap yang berbahaya bagi kesehatan manusia
Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk
menghindari bahaya bahan penyedap,, antara lain:
1.
Diamati terlebih dahulu makanan dan
minuman yang hendak dibeli,artinya teliti sebelum membeli
2.
Jika bentuk makanan dan minuman dalam
bentuk kemasan, maka kita harus membaca komposisinya
3.
Mengurangi penggunaan bahan penyedap
yang berlebihan pada makanan atau minuman
4.
Memupuk rasa kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan bagi mereka dengan tidak mengkonsumsi bahan penyedap yang
berlebihan, artinya sesuai dengan batas atau anjuran dari BPOM (Badan Pengawas
Obat dan Makanan)
5.
Sebaiknya lebih baik menggunakan bahan
penyedap alami daripada bahan penyedap buatan atau sintesis karena penyedap
yang alami lebih banyak keuntungannya daripada kerugiannya sebaliknya penyedap
buatan lebih banyak kerugiannya daripada keuntungannya.
Penyedap
makanan yang perlu dikurangi
Kecap Manis
Kecap
memiliki kandungan natrium, penyedap rasa (monosodium glutamate/MSG), serta zat
pengawet makanan yang tinggi. Kombinasi ketiganya sangat berbahaya bagi
kesehatan, terutama bagi penderita penyakit darah tinggi dan batu ginjal.
Saus Tomat,
Saus Sambal
Saus juga
dapat merusak kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak karena mengandung
natrium, bahan pewarna, dan bahan pengawet di dalamnya. Dapat memilih saus
dengan kandungan natrium yang rendah serta konsumsi natrium yang diperbolehkan
adalah 1.000 mg/ kg saus
Penyedap
rasa yang aman dikonsumsi
Berdasarkan
penelitian dan pengujian, produk ini terbukti aman dikonsumsi.Untuk membuat MSG
di Indonesia, diperlukan glukosa yang diambil dari tetes tebu ataupun tapioca
yang diproses secara fermentasi.MSG yang merupakan singkatan dari Mono Sodium
Glutamat dibuat pertama kali di Jepang pada tahun 1909.
Perusahaan
pertama yang memproduksi secara massal adalah Ajinomoto.Seiring berjalannya
waktu dan kebutuhan masakan dari masyarakat yang terus meningkat, kemudian
muncullah merk-merk dagang MSG lainnya.
Glutamat
dari MSG maupun dari bahan lainnya dapat dimetabolime dengan baik oleh tubuh
dan sebagian besar digunakan sebagai sumber energi usus halus.Fakta bahwa MSG
aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan sayangnya
tidak diketahui oleh banyak masyarakat.
Badan-badan
kesehatan dunia saat ini seperti Gabungan FAO/WHO bidang bahan pangan (JEFCA),
Komunitas Kesehatan Eropa, United State Food and Drug Association (US FDA) dan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) pun mengamini hal tersebut,
karena menyatakan aspek keamanan nya dan memberikan batas asupan harian dalam
penggunaan MSG secukupnya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyedap rasa merupakan zat adiktif makanan yang
termasuk paling banyak digunakan. Penggunaan penyedap rasa pada makanan
bertujuan untuk meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa makanan
yang mungkin hilang waktu pemrosesan dan memberi citra rasa tertentu kepada
makanan yang tidak mempunyainya. Selain itu juga di dalam pembuatan makanan
ditambahi suatu zat yang dapat menambah aroma makanan untuk menambah rasa dan
bau makanan tersebut.
Jenis-jenis
bahan penyedap
Bahan penyedap terbagi menjadi dua jenis
yaitu:
·
Bahan penyedap alami
Ø Ketumbar
Ø Jintan
Manis
Ø Halba
Ø Buah
Pelaga
Ø Lada
Hitam dan Lada Putih
Ø Kayu
Manis
·
Bahan penyedap buatan
Penyedap rasa dan aroma yang sering
digunakan dalam makanan diantaranya yaitu:
Ø Monosodium
Glutamat (MSG)
Ø Asam
Asetat
Ø Asetil
Dehida
Ø Asam
Butirat
Ø Benzaldehid
Ø Kecap
Ø Menthol
Ø Kafein
Ø Butil
Butirat
Ø Isomil
Asetat
Ø Etil
Asetat
Ø Amil
Asetat
Ø Etil
Butirat
Ø Asam
Sitrat
Ø Etil
Laktat
Ø Etil
Pentanoat
B. Saran
Pemberian
penyedap rasa dan aroma makanan sebaiknya jangan digunakan dalam jumlah besar,
karena semuat zat-zat yang terkandung didalamnya dapat menyebabkan efek yang
berbahaya bagi tubuh. Selain itu didalam penyedap rasa dan aroma makanan
terkandung juga sebuah zat yang mengandung racun yang dapat berbahaya bagi tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. (2007).
Asam Sitrat. diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat
Anonim. (2007).
Jangan Takut Mengkonsumsi Mentega dan Margarine! Diambil dari
Anonim. (2008).
IPA Terpadu 081. Diambil dari http://arifamrizal.files.wordpress.com/2008/04/ipa-terpadu-081.pdf
Elvira Syamsir.
(2008). Peran Asam Butirat Dalam Menekan Kanker Kolorektal. Diambil dari http://id.shvoong.com/medicine-andhealth/1785870-peran-asam-butirat-
dalam-menekan/
Forum Eksakta.
(2008). Kecap. diambil dari http://poedjiblog.blogspot.com/2008/01/kecap.html
Irma Nuril
Maryam. (2007). Vetsin (MSG) Tak Sekedar Penyedap Rasa. Diambil dari
http://forumkimia.multiply.com/reviews
Leonardo Paskah
Suciadi. (2008). Dosa-dosa Kafein. diambil dari http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?ID=7555
Majalah Nirmala.
(2007). Mengapa Kini Kedelai Dicurigai?. diambil dari http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/common/ptofriend.aspx?x=Nutrition&y=cyberm ed%7C0%7C0%7C6%7C407
Pontianak Post.
(2001). Tanpa Penyedap Rasa Baik Untuk Kesehatan. Diambil dari.
Siswono. (2007).
Kafein. diambil dari http://www.gizi.net/cgibin/ berita/fullnews.cgi?newsid1194230164,49594
Situs kesehatan
keluarga. (2007). Wanita Dan Pengaruh Kafein. diambil dari http://www.info-
sehat.com/content.php?s_sid=840
Situs web kimia
Indonesia. (2003). Mengapa Tidak Baik Mengkonsumsi MSG Berlebihan. diambil dari
http://www.chem-is-try.org/?sect=tanyapakar&ext=7
Soesilo. (2007).
Kafein, Senyawa Bermanfaat atau Beracunkah? diambil dari
Syamsi Kusyanti.
(2001). Waspadalah Monosodium Glutamate/Vetsin Faktor
Potensial
Pencetus Hipertensi dan Kanker. Diambil dari http://syamsikusyanti.blogspot.com/2007/07/waspadalahmonosodium-
glutamatevetsin.html
Umar Anggara
Jenie. (2001). Penjelasan pembuatan Monosodium Glutamat (MSG). diambil dari http://media.isnet.org/islam/Etc/MSG.html
Wikipedia. (2008).
Kafein. diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kafein.
great and useful post
BalasHapus