BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penjelasan
Mengenai Belerang dan Asam Sulfat
Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai
senyawa sufida dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sufida didapatkan
dalam bentuk gelena-PbS, chalkopirit-CuFeS2 dan Pirit FeS. Kesemuanya terbentuk
akibat proses hidrotermal, kecuali
yang tersebut terakhir dapat pula terbentuk akibat proses sedimentasi dalam kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsur tersebut berbentuk kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi.
yang tersebut terakhir dapat pula terbentuk akibat proses sedimentasi dalam kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsur tersebut berbentuk kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi.
Endapan belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara,
fumarola,atau sebagai akibat dari gas dan larutan yang mengandung belerang
keluar dari dalam bumi melalui rekahan-rekahan, serta selalu berkaitan dengan
rangkaian gunung api akrif. Dengan demikian belerang alam dikelompokkan menjadi
tife sublimasi dan tife lumpur.
Asam
sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4, merupakan asam mineral
(anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan.
Asam
sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia. Kegunaan utama termasuk
pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.
Reaksi
hidrasi (pelarutan dalam air) dari asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang
kuat. Jika air ditambah kepada asam sulfat pekat, terjadi pendidihan.
Senantiasa tambah asam kepada air dan bukan sebaliknya. Sebagian dari masalah
ini disebabkan perbedaan isipadu kedua cairan. Air kurang padu dibanding asam
sulfat dan cenderung untuk terapung di atas asam. Reaksi tersebut membentuk ion
hidronium:
H2SO4 + H2O
→ H3O+ + HSO4-.
Disebabkan asam sulfat bersifat
mengeringkan, asam sulfat merupakan agen pengering yang baik, dan digunakan
dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan kering.
Apabila gas SO3 pekat
ditambah kepada asam sulfat, ia membentuk H2S2O7.
Ini dikenali sebagai asam sulfat fuming atau oleum atau,
jarang-jarang sekali, asam Nordhausen.
Asam sulfat bening tidak berwarna,cairan tak berbau
merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan baku dan bahan
penolong dalam berbagai industri, sehingga perkembangan pemakaiannya dapat
merupakan indikator bagi perkembangan perindustrian di suatu negara.
Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah sulfur atau
belerang, yang berwarna kuning. Biasanya ditambang dari pegunungan, seperti di
tangkuban perahu, dieng, atau bromo (ini lokasi - lokasi yang orang awam biasanya
tahu. masih banyak lainnya)
Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting,
dan sebenarnya pula, produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang
baik terhadap kekuatan industri negara tersebut. Kegunaan utama (60% dari total
produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam "metode basah"
produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium
fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses
lebih dari 100 juta ton setiap tahunnya.
Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada persamaan di bawah
ini merupakan fluorapatit, walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku
ini kemudian diberi 93% asam suflat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hidrogen
fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses
keseluruhannya dapat ditulis:
Ca5F(PO4)3 + 5H2SO4 + 10H2O → 5 CaSO4•2H2O + HF + 3H3PO4
Ca5F(PO4)3 + 5H2SO4 + 10H2O → 5 CaSO4•2H2O + HF + 3H3PO4
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri
besi dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual
ke industri otomobil. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam
kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR) plant).
Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang,
bahan bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini
akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang
kemudian digunakan untuk membuat asam sulfat yang "baru".
Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting,
umumnya diproduksi sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk
produksi besi dan baja. Mereaksikan amonia yang dihasilkan pada dekomposisi
termal batu bara dengan asam sulfat bekas mengijinkan amonia dikristalkan
keluar sebagai garam (sering kali berwarna coklat karena kontaminasi besi) dan
dijual kepada industri agrokimia.
Saat ini belerang termurah dihasilkan dari China dan India.
Sebagian dari sulfur ini berupa sulfur alam (56%), dari senyawa – senyawa
sulfur seperti pyrite atau batuan sulfida / sulfat lainnya (19%), dan dari gas
buangan industri minyak bumi / batu bara (H2S, SO2) (25%). 70 – 85% dari
produksi sulfur tersebut digunakan untuk pembuatan asam sulfat.
Ø Isotop
Belerang
memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang
bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai
bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa-Senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting
Bentuk-Bentuk dari Belerang :
- belerang alam dalam bentuk
kristal
- belerang dalam bentuk senyawa
dengan logam lainnya (pyrite, marcasite, pyrhotite)
Sifat Fisik dan Kimia
Belerang
atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme, sifat-sifat
fisik dan kimia belerang adalah :
- Kristal belerang berwarna
kuning kegelapan dan kehitam-hitaman karena pengaruh unsur pengotornya
- Berat jenis : 2,05 - 2,09
- Kekerasan : 1,5 - 2,5 (skala
Mohs)
- Ketahanan : getas/mudah hancur
(brittle)
- pecahan :berbentuk konkoidal
dan tidak rata
- Kilap : damar Gores : berwarna
putih
- tidak larut dalam air, atau
H2SO4
- Titik lebur 129°C dan titik
didihnya 446°C. Mudah larut dalam CS2, CC14, minyak bumi, minyak tanah,
dan anilin, penghantar panas dan listrik yang buruk
- Apabila dibakar apinya berwarna
biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk
- tidak larut dalam air
(bisulfida, tetrachloride)
- Daya hantar listrik buruk
- berbau tidak enak
Teori Terbentuknya Belerang
- Teori Bischof
Sulfur
berasal dari H2S, dimana H2S berasal dari proses reduksi
terhadap CaSO4 oleh
karbon
methan
CaSO4
+ C + CaS + 2CO2
CaSO4
+ CH4 + CaS + CO2 + 2H2O
CaS
+ CO2 + H2 + CaCO3 + H2S
2H2S
+ O2 + 2H2O + 2S
atau
2H2S + CaSO4 + 4S + Ca(OH)2 + H2O
2H2S + CaSO4 + 4S + Ca(OH)2 + H2O
- Belerang berasal dari suatu dome
dibentuk dari suatu bakteri De Sulfovibri de Sulfurcanc. Sulfat diubah
oleh bakteri menjadi sulfit dan akhirnya menghasilkan sulfur
- Belerang terdapat pada gypsum
yang diendapkan langsung dari poly sulfit
- Belerang erat kaitannya dengan
kegiatan gunung berapi, merupakan hasil sublimasi sulfatara atau fumarol,
juga akibat dari gas-gas/ larutan yang mengandung belerang dari dalam
bumi
- Tipe sublimasi terdapat didekat
danau kawah dengan kadar 70-99,9% S
- Tipe Lumpur terdapat dekat
kawah dengan kadar 40-60%S
- Tipe kerak terdapat disekitar
kawah dengan kadar 20-50% S
Macam-Macam Belerang dalam
Perdagangan
- Sublime
flower/ flower of sulfur
diperoleh
dari hasil sublimasi, digunakan untuk industri karet
- Sulfur
Flour
sulfur
berputir halus seperti tepung, dilakukan grinding bebas oksigen sampai ukuran
mesh –325 mesh, sebagai Galian pembasmi hama penyakit tanaman/hewan
- Precipitated
Sulfur
diperoleh
dari reaksi antara HCl pada larutan poli sulfit kemudian dicuci untuk
menghilangkan CaS, digunakan dalam farmasi
- Lac
Sulfur
diperoleh
dari larutan polisulfit yangg diberi H2SO4, masih mengandung 45% CaSO4
- Colloidal
Sulfur
pertikel
halus masih dalam larutan berbentuk colloid, diperoleh hasil cleaning coke oven
gas.
B.
Teknik
Penambangan
Penambangan endapan belerang dapat dikerjakan dengan cara
tambang terbuka. Penggalian belerangnya dapat dilakukan dengan alat-alat
sederhana atau dapat pula dengan tambang semprot. Apabila jumlah endapan
belerang sedikit maka penambangannya dapat dilakukan secara manual dengan
menggunakan peralatan antara lain: cangkul, linggis, ganco dan keranjang dan
dilaksanakan dengan tenaga manusia.
Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup
yang cukup tebal, cara penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash
Process, yaitu dengan pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335º F)
kedalam endapan belerang. Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan
ditampung dan diendapkan. Tahap berikutnya disublimasi untuk mendapatkan
belerang yang bersih.
Penambangan Belerang
- Tambang terbuka : shovel
- Tambang semprot
- Frasch proses dimasukan air
panas 335 F ke dalam endapan belerang lewat pipa-pipa. ada 3 pipa dengan
ukuran :
Diameter
1” = mengalirkan udara
Diameter
3” = mengalirkan Lumpur
sulfur
Diameter
6” = mengalirkan air
panas
Tekanan
udara = 500 psi
Beberapa penambang
mengambil belerang dengan cara melinggis bongkahan belerang di kaldera Gunung
Ijen di Desa Ampelgading, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa
(20/10). Berdasar data di Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi
Jatim, kapasitas produksi belerang Gunung Ijen mencapai 1.736,318 ton.
Belerang
ini muncul dari perut bumi karena aktivitas magma yang mendorong air dari
sumber mata air keluar ke permukaan bumi dengan membawa belerang.
C.
Cara
Pengolahan Belerang dan Asam Sulfat
Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya
dan hasil yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk kristal dapat langsung
dimasukkan kedalam autiklat dimasukkan/ditambahkan solar, air dan NaOH,
kemudian dipanaskan dengan memasukkan uap air panas dengan tekanan 3
atmosfer selama 30-60 menit. Pemisahan akan terjadi karena belerang mempunyai
titik lebur yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya.
Hasilnya yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemudian
dicetak.
Pengolahan
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam pengolahan belerang, diantaranya
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam pengolahan belerang, diantaranya
- Belerang dihasilkan secara
komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung
sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch
- Cara lain pelarutan dan
penghabluran (solvent extraction and Crystalization) digunakan pelarut:
karbon disulfida, dimethyl disulphide atau larutan hidrokarbon berat
lainnya.
- Belerang kristal dapat langsung
dimasukan dalam autoclave, lalu ditambah solar, air NaOH kemudian
dipanaskan dengan memasukan uap air panas dengan tekanan 3 atm selama
30-60 menit. Pemisahan tanur terjadi karena titik lebur belerang < min
pengotor. Belerang disaring kemudian dicetak.
- Belerang kadar tinggi diolah
dengan sublimasi dan distilasi
- Pengolahan sederhana dilakukan
dengan wajan besi/alumunium dengan diameter 80-100 cm, dipanaskan dalam
tungku/kompor minyak. Belerang mencair, disaring kemudian dicetak
dalam tabung bamboo.
Dalam
pengambilan sulfur, terdapat beberapa proses yang lazim digunakan, yakni :
1. Proses Frasch
1. Proses Frasch
Diagram
skema proses frasch
Dasar pengambilan sulfur menurut proses ini adalah pencairan
sulfur di bawah tanah / laut dengan air panas, lalu mamompanya ke atas
permukaan bumi. Untuk maksud itu digunakan 3 pipa konsentris 6”, 3”, dan 1”.
Air panas (325oC) dipompakan ke dalam batuan S melalui bagian pipa
6”, sehingga S akan meleleh (235oF). Lelehan S yang lebih berat dari
air akan masuk ke bagian bawah antara pipa 3” dan 1”, dan dengan tekanan udara
yang dipompakan melalui pipa 1”, air yang bercampur dengan S akan naik ke atas
sebagai “crude S”, untuk kemudian diolah menjadi “crude bright” atau “refined
S”.
2. Pengambilan S dari batuan sulfida / sulfat
2. Pengambilan S dari batuan sulfida / sulfat
S dapat pula diambil dari batuan sulfida atau sulfat,
seperti pyrite FeS2, chalcopyrite CuFeS2, covelita CuS, galena PbS, Zn blende
ZnS, gips CaSO4, barire BaSO4, anglesite PbSO4, dan lain – lain.
3.
Pengambilan Sulfur Alamiah dari deposit
gunung berapi (Indonesia)
Deposit S di gunung berapi dapat berupa batuan, lumpur
sedimen atau lumpur sublimasi, kadarnya tidak begitu tinggi (30 – 60 %) dan
jumlahnya tidak begitu banyak (600 – 1000 juta ton, total).
Di gunung Talaga Bodas di dapat dalam bentuk lumpur dengan
kadar S (30 – 70 %) dan jumlah deposit 300 juta ton. Tempat – tempat lainnya
adalah : kawah Ijen, Gunung Welirang, Gunung Dieng dan Gunung Tangkuban Perahu.
Untuk pemanfaatan sumber alam ini diperlukan peningkatan kadar S terlebih
dahulu, antara lain dengan cara flotasi dan benefication.
Dalam flotasi dilakukan penambahan air dan ‘frother’
sehingga S akan terapung dan dapat dipisahkan. Sedangkan dalam ‘benefication
proses’ S setelah ditambahkan air dan reagen – reagen dipanaskan dalam
autoclave selama ½ - ¾ jam pada 3 atm, setiap partikel – partikel kecil S terkumpul,
kemudian dilakukan pencucian dengan air untuk menghilangkan tanah, lalu
dipanaskan kembali dalam autoclave sehingga S terpisah sebagai lapisan S dengan
kadar 80 – 90 %.
4. Pengambilan S dari gas buang
S diperoleh dari flue gas asal pembakaran batu bara atau
penyilangan minyak bumi, yang tidak boleh dibuang ke udara karena dapat
menimbulkan pencemaran. Gas – gas tersebut terlebih dahulu di absorpsi dengan
menggunakan etanolamin dan sebagainya, kemudian dipanaskan kembali untuk
mendapatkan gasnya kembali untuk diproses lebih lanjut.
Reaksi utama yang digunakan (proses claus)
Reaksi utama yang digunakan (proses claus)
i.
2
H2S(g) + 3 O2(g) → 2 SO2(g) + 2H2O(l) ΔHo = - 247,89 KJ
ii.
4
H2S(g) + 2SO2(g) → S6(g) + 4H2O(l) ΔHo = - 42,24 KJ
Proses pembuatan asam sulfat
Ada
2 macam proses untuk membuat Asam Sulfat :
Pembuatan H2SO4 dengan proses timbale
Proses tersebut menggunakan ruang reaktor yang dindingnya
dilapisi timbal ( Pb ) oleh sebab itu dinamakan proses kamar timbal / bilik
timbal.
Reaksi
yang terjadi:
2S(s)
+ 2 O2(g) → 2 SO2(g)
2
SO2(g) + 2 NO2(g) → 2 SO3(g) + 2 NO(g)
Gas NO dialirkan ke suatu tempat
reaksi ( reactor ) dan dioksidasi kembali menjadi NO2
2
NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
Gas SO3 di kamar timbal direaksikan
dengan air yang disemprotkan
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(l)
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(l)
Kepekatan H2SO4 yang dihasilkan
kira-kira 62,5 % dan dipekatkan lagi hingga 77,6 %
Pembuatan H2SO4dengan proses kontak
Pada tahun 1831 seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris,
Philips telah berhasil mensintesis belerang menjadi H2SO4 sebagai katalis
digunakan V2O5
Reaksi yang terjadi :
Reaksi yang terjadi :
S(s) + O2(g) → SO2(g)
2 SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) ΔH = - 98,3 KJ
Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 menjadi oleum
(H2S2O7), juga dikenal sebagai asam sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan
ke dalam air menjadi asam sulfat pekat.
H2SO4 (l) + SO3(g) → H2S2O7 (l)
H2S2O7 (l) + H2O (l) → 2 H2SO4 (l)
Asam Sulfat yang dihasilkan dari proses tersebut , mempunyai
massa jenis 1,84 dan bersifat higroskopis. Apabila H2SO4 pekat dicampur dengan
air , akan bersifat eksoterm dan bebbahaya. H2SO4 25 % banyak dijual di pasaran
dengan nama accu zuur untuk mengisi aki.
Sebenarnya, asam sulfat dapat dibuat dengan cara melarutkan
gas SO3. Namun, perhatikan bahwa pelarutan langsung SO3 ke dalam air tidaklah
praktis karena reaksi sulfur trioksida dengan air yang bersifat eksotermik.
Reaksi ini akan membentuk aerosol korosif yang akan sulit dipisahkan.
SO3(g) + H2O (l) → H2SO4(l)
Ide penggunaan katalis dalam produksi asam sulfat, atau
secara khusus dalam oksidasi belerang dioksida telah dikenali sejak kira-kira
tahun 1830. Katalis platina terbuki efektif tetapi sangat mahal sehingga tidak
digunakan secara meluas.
Setelah setengah abad kemudian, ketika kebutuhan asam sulfat meningkat banyak, ide penggunaan katalis muncul kembali. Setelah masalah keracunan katalis diselesaikan, proses penggunaan katalis platina, yakni proses kontak, menjadi proses utama dalam produksi asam sulfat.
Setelah setengah abad kemudian, ketika kebutuhan asam sulfat meningkat banyak, ide penggunaan katalis muncul kembali. Setelah masalah keracunan katalis diselesaikan, proses penggunaan katalis platina, yakni proses kontak, menjadi proses utama dalam produksi asam sulfat.
Proses kontak masih digunakan sampai sekarang walaupun
katalisnya bukan platina, tetapi campuran termasuk vanadium oksida V2O5. Dari
proses kontak ini lalu akan terbentuk asam sulfat pekat dgn kadar 98% .
Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500 C dengan
katalisator V2O5 ,sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3,
tetapi penambahan tekanan ternyata tidak diimbangi penambahan hasil yang
memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar
melainkan tekanan normal, 1 atm.
Lokasi
Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di enam propinsi, dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.
Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di enam propinsi, dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.
1.
Jabar : Gunung Tangkuban perahu, Danau
Putri, Galunggung, Ceremai, Telaga bodas
2. Jateng : Gunung Dieng
3. Jatim : Gunung Arjuno, welirang
4. Sumut : Gunung Namora
5. Sulut : Gunung Mahawu, Soputan
6. Maluku : Pulau Damar
2. Jateng : Gunung Dieng
3. Jatim : Gunung Arjuno, welirang
4. Sumut : Gunung Namora
5. Sulut : Gunung Mahawu, Soputan
6. Maluku : Pulau Damar
D.
Pemanfaatan
Belerang dan Asam Sulfat
Digunakan untuk membuat asam belerang (H2SO4), untuk pupuk,
penghalus minyak, bahan kimia, metallurgi. Di samping itu dapat digunakan untuk
cat, ebonite (camp dengan karet), tekstil, cairan sulfida, C2S, debu anti
serangga, pengawet kayu, pabrik kertas, korek api, obat-obatan
Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat,
plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban,
industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan
fotografi, industri logam dan besi baja.
Kegunaan
Belerang merupakan bahan hasil tambang yang baunya sangat menyengat,bahan tersebut memiliki khasiat bagi tubuh manusia, antara lain;
Belerang merupakan bahan hasil tambang yang baunya sangat menyengat,bahan tersebut memiliki khasiat bagi tubuh manusia, antara lain;
- mengobati dari luka bekas gigitan
binatang berbisa. Boleh juga belerang yang sudah dibuat korek api tumbuk
sampai halus dan masukan ke lubang bekas gigitan, lalu bakarlah.
- obat gatal-gatal pada kulit.
ambil belerang sebesar ibu jari, lalu gerus bersama 3 butir merica dan
setengah buah pala. Setelah halus, aduklah dengan sesendok makan minyak
tanah dan air. Oleskan pada bagian tubuh yang diserang gatal-gatal
- Menghilangkan panu/kurap yang
menghiasi kulit. Setelah belerang dihaluskan, campurlah dengan minyak
goring lalu aduklah sampai rata. Oleskan pada bagian kulit yang berpanu
atau kurap. Lakukan sesering mungkin
- Belerang sangat penting untuk
kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral
tulang, dalam kadar yang sedikit.
- Untuk membuat asam sulfat
- Untuk membuat gas SO2 yang biasa dipakai
untuk mencuci bahan yang terbuat dari wool dan sutera.
- Pada industri ban , belerang untuk
vulkanisasi karet yang berkaitan agar ban bertambah ketegangannya serta
kekuatannya.
- Belerang juga digunakan pada
industri obat-obatan, bahan peledak, dan industri korek api yang
menggunakan Sb2S3
Kegunaan
asam sulfat adalah untuk pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat
bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk menghasilkan
aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan
kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium
hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam
sulfat:
Al2O3 + 3 H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3 H2O
Al2O3 + 3 H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3 H2O
Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri
kimia. Sebagai contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya
digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan
untuk membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat asam klorida dari garam
melalui proses Mannheim. Banyak H2SO4 digunakan dalam pengilangan minyak bumi,
contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang
menghasilkan isooktana.
Walaupun asam sulfat tidak mudah terbakar, kontak dengan
logam dalam kasus tumpahan asam dapat menyebabkan pelepasan gas hidrogen.
Penyebaran aerosol asam dan gas sulfur dioksida menambah bahaya kebakaran yang
melibatkan asam sulfat.
Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya.
Resiko utama asam sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar
dan penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam pada konsentrasi
tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernafasan, dan membran mukosa
yang parah.
Iritasi akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupun
terdapat risiko edema paru apabila kerusakan jaringan lebih parah. Pada
konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat paparan kronis aerosol asam sulfat
yang paling umumnya dilaporkan adalah pengikisan gigi.
Indikasi kerusakan kronis saluran pernafasan masih belum
jelas. Di Amerika Serikat, batasan paparan yang diperbolehkan ditetapkan
sebagai 1 mg/m³. Terdapat pula laporan bahwa penelanan asam sulfat menyebabkan
defisiensi vitamin B12 dengan degenarasi gabungan sub akut.
Belerang
juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang
merupakan insultor yang baik.
E.
Fakta
Mengenai Belerang
Salah satu aplikasi populer belerang sebagai bahan dalam
mandi lumpur, yang sebenarnya mungkin lebih menguntungkan dari yang mereka
munculkan. Ada bukti bahwa mandi lumpur memberikan banyak manfaat kesehatan
pada kulit, dan manfaat berbagai masalah kulit terkait seperti eksim, kutil,
psoriasis, dan ketombe.
Manfaat kesehatan dari belerang yang telah dipelajari pada tingkat yang terbatas adalah yang menggunakan pengobatan arthritis .
Manfaat kesehatan dari belerang yang telah dipelajari pada tingkat yang terbatas adalah yang menggunakan pengobatan arthritis .
Penelitian telah menunjukkan bahwa jenis terapi yang disebut
Balneotherapy, yang dapat mencakup mandi lumpur belerang, menawarkan manfaat
kesehatan untuk mereka yang menderita dari berbagai bentuk radang sendi,
termasuk psoriasis arthritis, osteoarthritis, dan rheumatoid arthritis . Ada
juga studi yang menunjukkan bahwa ketika belerang diterapkan pada kulit sebagai
pengobatan topikal, meningkatkan banyak gejala radang sendi seperti sendi
bengkak dan nyeri.
Ada juga beberapa bukti terbatas yang menunjukkan bahwa
belerang topikal mungkin berguna dalam mengobati lebih umum nyeri sendi . Studi dilakukan pada proses ini telah
menemukan bahwa ketika belerang dioleskan ada peningkatan dalam kisaran bersama
tentang gerak bersama dengan penurunan nominal rasa sakit. Bukti untuk ini
adalah campuran, bagaimanapun, dan penelitian tambahan perlu dilakukan sebelum
sesuatu yang meyakinkan dapat dikatakan. Bagi mereka yang ingin menambah asupan
belerang mereka, ada banyak sumber makanan yang sangat baik dari belerang
termasuk telur, bawang putih, bawang, daging, kacang-kacangan, dan s
Sulfur semakin banyak digunakan sebagai komponen pupuk .
Bentuk yang paling penting dari sulfur untuk pupuk adalah mineral kalsium
sulfat . Elemen sulfur adalah hidrofobik (yaitu, tidak larut dalam air) dan,
karenanya, tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Seiring waktu,
bakteri tanah dapat dikonversi ke turunan larut, yang kemudian dapat
dimanfaatkan oleh tanaman. Sulfur meningkatkan efisiensi penggunaan lain
nutrisi tanaman penting, terutama nitrogen dan fosfor. partikel sulfur biologis
yang dihasilkan secara alami hidrofilik karena lapisan biopolimer. Belerang
ini, oleh karena itu, lebih mudah untuk membubarkan atas tanah (melalui
penyemprotan sebagai bubur encer), dan hasil dalam rilis lebih cepat.
F.
Efek
dari Belerang
Sulfur dioxide (SO2) memiliki cakupan-cakupan yang sangat
mengganggu. Bila kita menghirup SO2 hanya menembus sejauh hidung dan
tenggorokan maka sejumlah kecil konsentrasi SO2 akan mencapai paru-paru. Akan
tetapi jika menghirup secara berat dalam artian ada di lokasi gas belerang
dalam waktu yang lama, maka bernapaslah hanya melalui mulut atau konsentrasi
dari SO2 akan menjadi tinggi. Efek dari gas belerang terhadap manusia sangatlah
bervariasi. Dimana dengan konsentrasi rendah pada 1ppm yang telah dihirup manusia
akan mengalami pengurangan fungsi paru-paru. Meskipun pada penelitian terhadap
7 sukarelawan hanya 1 orang yang mengalami efek tidak baik pada 1 ppm. Jika
selama 10 hingga 30 menit kedapatan konsentrasi mencapai 5 ppm akan
mengakibatkan sesak napas pada cabang tenggorokan kita.
Bila kedapatan selama 20 menit mencapai konsentrasi 8 ppm
akan memerahkan tenggorokan, gangguan pada hidung, dan iritasi pada
tenggorokan. Sekitar 20 ppm merupakan titik kritis dari iritasi konsentrasi
SO2, meskipun ada beberapa laporan bahwa ada orang-orang yang bekerja pada
konsentrasi melampaui 20 ppm. Konsentrasi sebesar 500 ppm sangat tidak dianjurkan
untuk dihirup oleh manusia.
Pada beberapa kasus dimana terdapat konsentrasi SO2 yang
sangat tinggi pada ruangan tertutup, dapat mengakibatkan gangguan saluran
udara, hypoxemia (kekurangan oksigen pada darah), dan kematian dalam hitungan
menit. Efek dari pulmonary edema(gangguan pada paru-paru) meliputi batuk dan
napas pendek yang dialami selama berjam-jam atau berhari-hari setelah kedapatan
menghirup konsentrasi SO2. Gejala-gejala ini menyakitkan hati dan menguras
tenaga. Hasil dari kedapatan menghirup konsentrasi dalam waktu yang sering,
akan melukai paru-paru secara permanen. Selain itu, Belerang dioksida adalah
zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai
senyawa sufida dan sebagai belerang alam. Bahan baku utama pembuatan asam
sulfat adalah sulfur atau belerang, yang berwarna kuning. Kristal belerang
berwarna kuning kegelapan dan kehitam-hitaman karena pengaruh unsur pengotornya.
Asam sulfat bening tidak berwarna,cairan tak berbau
merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan baku dan bahan
penolong dalam berbagai industri, sehingga perkembangan pemakaiannya dapat
merupakan indikator bagi perkembangan perindustrian di suatu Negara.
ijin copy sebagian ya admin,
BalasHapusterima kasih,
jazakillahu khayran
ijin copy sebagian ya admin,
BalasHapusterima kasih,
jazakillahu khayran
iyaaa.....
BalasHapus