LAPORAN PERCOBAAN
I.
TOPIK PERCOBAAN
“
PENGAWETAN MAKANAN ( KULIT CEMPEDAK ) “
II.
TUJUAN TERCOBAAN
1. Mengetahui
cara tradisional pengawetan makanan pada kulit cempedak
2. Mengetahui
kadar garam yang diberikan pada kulit cempedak
III.
Dasar
Teori
Cempedak adalah buah multimanfaat.Tanaman
cempedak menghendaki kelembaban yang tinggi. Daerah yang memenuhi kelembaban
tersebut tersebar luas di beberapa negara seperti Burma, semenanjung Thailand,
semenanjung Malaya, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, kalimantan dan Irian Jaya.
Di Jawa, tanaman ini banyak dibudidayakan di Jawa Barat, tetapi di Jawa Timur
tanaman ini kurang bagus pertumbuhannya. Tanaman cempedak adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh
diIndonesia. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Malaysia, berkembang di
seluruh Asia Tenggara. Tanaman ini memang berkerabat dekat dengan nangka,
keluwih, dan sukun.
Berbeda dengan nangka
yang dapat berbuah sepanjang tahun, cempedak biasanya tersedia pada musim hujan, antara November hingga Febuari. Itulah sebabnya, buah cempedak kurang begitu populer bila dibandingkan dengan nangka. Buah cempedak yang matang enak dimakan segar. Rasanya manis, seperti rasa durian atau nangka, bahkan ada yang berpendapat buah cempedak lebih manis dari buah nangka. Buah cempedak yang masih muda juga dapat dimasak sebagai sayur.
yang dapat berbuah sepanjang tahun, cempedak biasanya tersedia pada musim hujan, antara November hingga Febuari. Itulah sebabnya, buah cempedak kurang begitu populer bila dibandingkan dengan nangka. Buah cempedak yang matang enak dimakan segar. Rasanya manis, seperti rasa durian atau nangka, bahkan ada yang berpendapat buah cempedak lebih manis dari buah nangka. Buah cempedak yang masih muda juga dapat dimasak sebagai sayur.
Pohon
cempedak yang ditanam dari biji mulai berbunga pada umur 3-6 tahun, sedangkan
pohon asal grafting berbunga lebih awal yaitu 2-4 tahun. Bibit cempedak dari
grafting menggunakan batang bawah yang berumur 8-11 bulan. Tanaman cempedak
muda mempunyai akar tunjang yang cepat tumbuhnya dan menghunjam kedalam tanah.
Jarak tanam antara 12-14 m.
Klasifikasi tanaman cempedak :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobinta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus Champeden
Varietas
Tanaman Cempedak
Varietas cempedak yang sudah umum dikenal masyarakat
adalah
1.
Cempedak Biasa,
yang merupakan buah asli dari Indonesia, banyak ditemukan di Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Buahnya lonjong silindris, panjangnya
20-35 cm dan lebar 10-15 cm, berat 3-4 kg, berwarna kuning gading atau cokelat
tanah, dan aromanya wangi sekali. Daging buah lunak dan mudah hancur, berwarna
kuning-emas-gading-kemerahan dan rasanya manis. Produksinya bisa mencapai 60
buah per pohon per tahun.
2.
Cempedak
Malaysia, keistimewaannya yaitu buahnya tidak disukai hama lalat buah, lebih
cepat berbuah (umur 5 tahun sudah berbuah, sedangkan pada cempedak biasa umur
berbuah diatas 5 tahun ). Ukuran buahnya dua kali ukuran cempedak biasa, kulit
buah berwarna hijau. Daging buah berwarna kuning jeruk kemerahan, rasanya
manis, harum aromanya antara harum nangka dan cempedak. Biji relatif bulat dan
ukurannya dua kali lebih besar dari pada biji cempedak biasa. Produksinya bisa
mencapai 50 buah/pohon/tahun dengan bobot rata-rata per buah 8 kg. Cempedak
malaysia ini di duga merupakan hasil persilangan alami antara nangka dan
cempedak sebab ciri-cirinya menyerupai nangka dan cempedak
(Nuswamarhaeni,1999).
Komposisi zat gizi nangka dan cempedak per 100 gram
Zat gizi
|
Nangka masak
|
Nangka muda
|
Cempedak
|
Energi (kkal)
|
106
|
51
|
116
|
Protein (g)
|
1,2
|
2,0
|
3,0
|
Lemak (g)
|
0,3
|
0,4
|
0,4
|
Karbohidrat (g)
|
27,6
|
11,3
|
28,6
|
Kalsium (mg)
|
20
|
45
|
20
|
Fosfor (mg)
|
19
|
29
|
30
|
Zat besi (mg)
|
0,9
|
0,5
|
1,5
|
Vit A (SI)
|
330
|
25
|
200
|
Vit B1 (mg)
|
0,07
|
0,07
|
0
|
Vit C (mg)
|
7
|
9
|
15
|
Air (g)
|
70,0
|
85,4
|
67,0
|
Sumber: Direktorat Gizi Departemen
Kesehatan RI (1992)
Cempedak mempunyai nilai
energi cukup tinggi, yaitu 116 kkal per 100 gram. Nilai energi pada nangka
masak 106 kkal per 100 gram. Tingginya kadar energi pada cempedak
berkaitan dengan nilai karbohidratnya yang mencapai 28,6 g per 100 g. Bagi yang
sedang berdiet rendah lemak, cempedak dapat jadi pilihan karena kadar lemaknya
sangat rendah, yaitu 0,4 g per 100 g. Seperti nangka, kadar air cempedak
cukup tinggi. Fungsi air di dalam tubuh bukan sekadar untuk menghilangkan dahaga,
juga untuk mengurangi risiko stroke.
Dalam mengonsumsi air minum,
kita jarang memedulikan berapa gelas yang seharusnya kita habiskan selama satu
hari agar sesuai kebutuhan hidup. Kita biasanya hanya minum kala haus atau
sehabis makan.
Padahal, persediaan air yang
cukup dalam tubuh sangat dibutuhkan oleh organ-organ dalam menjalankan tugasnya
sebagai bagian dan sistem hidup kita.
Itu sebabnya mengonsumsi buah
yang kaya air (seperti cempedak), sangat penting untuk membantu jumlah asupan
air ke dalam tubuh. Air dalam tubuh sangat vital perannya dalam proses
pencernaan dan metabolisme. Dalam kedua proses tersebut, air akan mengangkut
vitamin dan oksigen untuk memberi makan sel-sel tubuh melalui darah.
Penelitian Prof. DR.
Frank Yatsu dari Universitas Houston, Texas, Amerika
Serikat, mengungkapkan bahwa asupan air yang cukup akan membantu mengencerkan
darah, sehingga memperlancar suplai oksigen ke otak dan mencegah risiko
stroke.
Manfaat
Tanaman Cempedak
1.
Daging buah
biasanya dimakan dalam keadaan segar. Namun, ada pula yang menggorengnya
seperti pisang atau mengolahnya menjadi kolak dengan menambahkan santan dan
gula. Buah ini enak bila sudah matang.
2.
Kulit cempedak
juga sering dikonsumsi oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, yang dikenal
dengan nama mandai. Sebelum diolah, masyarakat setempat mengupas bagian luar
kulit sehingga tampak putih, kemudian membersihkannya. Setelah itu kulit
direndam lebih dulu di dalam air garam selama 2-3 hari, hingga menjadi lunak
dan mengalami fermentasi, baru kemudian digoreng. Mandai goreng ini menyerupai
pisang goreng, meski ketika digigit rasanya seperti menggigit guratan daging,
sehingga menciptakan cita rasa gurih yang khas. Kulit kayunya yang berserat
dapat digunakan sebagai bahan tali, dan getahnya untuk memukat burung. Kulit
batangnya dapat digunakan sebagaii antitumor dan antimalaria. Universitas
Sumatera Utara
3.
Daun muda
cempedak juga banyak digunakan sebagai sayuran. Biji buahnya enak disantap
setelah diolah, digoreng, atau direbus seperti biji nangka.
4.
Akarnya bisa
digunakan sebagai campuran jamu tradisional untuk ibu - ibu yang baru
melahirkan.
5.
Cempedak membantu
menyehatkan mata, mengingat kandungan vitamin Anya cukup tinggi, yaitu sekitar
200 SI per 100 gram. Vitamin A berperan dalam menjaga agar kornea mata agar
selalu sehat. Mengandung vitamin C yang lebih tinggi daripada nangka, dan
mengandung serat pangan (dietry fiber) yang cukup tinggi untuk membantu menjaga
kesehatan saluran pencernaan dan menekan angka kolesterol dalam darah.
6.
Kayunya berkualitas
baik, kuat dan awet, sehingga kerap digunakan sebagai kayu bangunan, bahan
perabotan rumah, atau bahan perahu. Dari kayunya juga dapat dihasilkan bahan
pewarna kuning
IV.
Alat dan Bahan
1. Pisau
2. Toples
3. Sendok
4. Piring
5. Plastic
6. Karet
7. Kulit
cempedak
8. Air
secukupnya
9. Garam
V.
Prosedur kerja
1. Kulit
cempedak dibersihkan terlebih dahulu , setelah itu cuci bersih hingga tidak ada
lagi getah yang menempel pada kulit cempedak
2. Setelah
bersih , potong-potong kulit cempedak menjadi beberapa bagian
3. Siapkan
1 buah toples kedap udara , masukkan kulit cempedak yang sudah dipotong ke
dalam toples.
4. Masukkan
garam secukupnya.
5. Masukkan
air hingga kulit cempedak tenggelam. Setelah itu fermentasikan ± 1 minggu.
6. Setelah
1 minggu , kulit cempedak siap untuk digoreng dan disajikan.
VI.
Hasil Pengamatan
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
Kulit cempedak dibersihkan terlebih
dahulu , setelah itu cuci bersih hingga tidak ada lagi getah yang menempel
pada kulit cempedak
|
Warna kulit cempedak
agak coklat kuning hijau. Tidak ada lagi getah
|
Setelah bersih , potong-potong kulit
cempedak menjadi beberapa bagian
|
Menjadi 5 bagian.
|
Siapkan 1 buah toples kedap udara ,
masukkan kulit cempedak yang sudah dipotong ke dalam toples.
|
Kulit cempedak saling
berdempetan
|
Masukkan
garam secukupnya
|
Tetap
seperti semula , tidak ada perubahan
|
Masukkan air hingga kulit cempedak
tenggelam. Setelah itu fermentasikan ± 1 minggu.
|
Kulit cempedak
tenggelam.
|
Setelah 1 minggu , kulit cempedak siap
untuk digoreng dan disajikan.
|
Kulit cempedak
berubah warna menjadi kuning keputihan, tekstur kulit kulit cempedak agak
lembut.
|
VII.
Pembahasan
Buah cempedak yang masih utuh warna
agak kecoklatan muda ada hijau muda dan juga kekuningan. Kemudian buah cempedak
ini diambil kulitnya. Kulitnya ini dibersihkan dari getah yang menempel karena
jika masih ada getah akan sulit dalam proses fermentasi dan tidak enak untuk
dimakan.
Setelah itu kulit cempedak
dipotong-potong untuk memudahkan proses fermentasi dan agar potongan tersebut
bisa masuk ke toples. Kulit cempedak yang sudah dipotong tadi , dimasukkan ke
dalam toples kedap udara dan diberi garam 1 sendok dan air secukupnya sampai
kulit cempedak tenggelam. Pemberian garam itu bisa lebih , banyak juga bisa dan
itu akan membuat kulit cempedak lebih lama tetapi banyaknya jumlah cempedak dan
garam harus sesuai , karna kalau kulit cempedak sedikit tetapi garamnya banyak
sekali , maka nya rasanya akan asin.
Kemudian , toples tersebut ditutup
dengan menggunakan plastic untuk mencegah adanya udara yang masuk baru ditutup
dengan tutup toples.
Fermentasi berlangsung bisa 2-3
hari bahkan bisa lebih dari 1 minggu atau 6 bulan tergantung garam yang kita
beri.
Kulit cempedak yang kita awetkan
tadi bisa digoreng dan siap untuk disajikan.
VIII. Kesimpulan
dan Saran
a. Kesimpulan
Perkembangan IPTEK kian hari kian
berkembang. Hal-hal yang modern lebih diutamakan. Banyak orang sering melupakan
cara-cara lampau / tradisional sebagai prinsip awal pembuatan.
Dengan teknologi yang ada ,
pengawetan bisa dilakukan dengan berbagai cara dengan menambahkan zat-zat kimia
yang kadang-kadang menyebabkan penyakit pada tubuh kita. Tetapi dengan cara
tradisional , itu cara alami , jarang ada penyakit yang muncul karena tidak ada
penambahan selain garam dan air.
Ketika kita membuat fermentasi pada
kulit cempedak , kita harus mengetahui perbandingan komposisi kulit cempedak
dan garam. Apabila kulit cempedak sedikit , tetapi garam yang diberikan banyak
sekali itu akan membuat rasa nya asin.
b. Saran
Jangan pernah melupakan cara
tradisional. Hindari mengkonsumsi makanan dengan proses pengawetan yang banyak
ditambahkan zat-zat kimia. Jagalah kesehatan anda !
IX. Lampiran
kulit cempedak |
kulit cempedak yang sudah dipotong-potong |
LAPORAN PERCOBAAN
PENGAWETAN MAKANAN PADA KULIT CEMPEDAK
OLEH :
IKA YUNI PESPARANI ACC 111 0045
AGUS KAHARAPEN ACC 111 0026
JONEDI ACC 111 0060
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
MATA KULIAH : PENGEMBANGAN BAHAN LOKAL
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
TAHUN 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar