NITROGEN
Nitrogen
adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan unsur nonlogam dan gas yang
paling banyak di atmosfir bumi. Nitrogen merupakan unsur yang relative stabil,
tetapi membentuk isotop-isotop yang 4 di antaranya bersifat radioaktiv. Di alam
nitrogen terdapat dalam bentuk gas N 2 yang tidak berwarna dan tidak berbau,
tidak berasa, dan tidak beracun. Pada suhu yang rendah
nitrogen dapt berbentuk cairan atau bahkan
kristal padat yang tidak berwarna (bening). Selain itu nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa nitrat, amoniak, dan protein.
Nitrogen terdapat dalam udara sekita 78% dari volum
udara. Akan tetapi kelimpahan nitrogen dalam kulit bumi hanya sekitar 0,03 %.
Nitrogen dan persenyawaannya sangatlah melimpah dialam. yaitu tersebar di
atmosfer berupa molekul diatomiknya gas N2, terdapat dilapisan kerak bumi
sebagai NaNO3 dan garam – garam serta oksidanya yang banyak larut di daerah
perairan. Unsur nitrogen itu sendiri cenderung inert pada temperatur kamar,
sehingga akan mempengaruhi keberadaannya pada atmosfer, lapisan kerak bumi
maupun perairan. Yang mana di atmosfer terdapat sebagai gas N2 yang cukup
stabil, pada perairan berupa persenyawaan ion – ion yang larut dan yang paling
sedikit diantara ketiganya yaitu pada lapisan kerak bumi.
Sifat
fisik dan kimia
• Mempunyai massa atom 14,0067 sma
• Mempunyai nomor atom 7
• Titik didih -196 0C
• Titik beku -210 0C
• Mempunyai jari-jari atom 0,92 Å
• Mempunyai Konfigurasi [He]2s2 2p3
• Dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -3, +5, +4,
dan +2.
• Mempunyai volume atom 17,30 cm3 /mol
• Mempunyai struktur heksagonal
• Mempunyai massa jenis 1,2151 gram/cm3
Pengolahan Nitrogen
Uraian
1. Filtrasi
Udara bebas
yang menjadi feed atau umpan sebagai bahan baku pembuatan gas nitrogen terlebih
dahulu disaring dengan menggunakan filter dengan kerapatan (mesh) tertentu
sesuai dengan spesifikasi tekanan dan flow compressor.
Contoh gas
pengotor / debris (partikel kasar yang tidak dikehendaki) : uap air,
karbondioksida, debu juga bisa menjadi zat pengotor pada udara bebas. Zat
pengotor ini harus dihilangkan karena dapat menyebabkan penyumbatan pada
peralatan, tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan, korosi, dan juga dalam
batas – batas tertentu dilarang terkandung dalam spesifikasi produk akhir.
2. Kompressi
Udara yang
telah difilter diumpankan ke inlet kompresor untuk dinaikkan tekanannya.
Efisiensi kompresor sangatlah penting, oleh karena itu dibutuhkan pemilihan
jenis kompresor yang tepat. Umumnya digunakan kompresor tipe turbo
(sentrifugal) multi stage dengan pendingin diantara stagenya. Energi yang
digunakan akan sebanding dengan besar energi output produk ditambah cold
production.
3. Cooling
Water
Air umumnya
digunakan sebagai pendingin pada industry sebab air tersedia jumlahya dan mudah
ditangani. Air juga mampu menyerap sejumlah besar enegi per satuan volume dan
tidak mengalami ekspansi maupun pengerutan dalam rentang temperature yang
biasanya dialaminya. System penguapan terbuka merupakan tipe system pendingin yang
umumnya digunakan dalam plant pemisahan udara.
Outlet
compressor akan sangat panas, ini akan mengurangi efisiensi pada proses
selanjutnya, maka dibutuhkan pendinginan sampai pada temperature desain
(tergantung dari spesifikasi alat dan bahan yang digunakan pada proses).
Pada
sebagian industry menggunakan system direct cooler pada proses pendinginannya,
dimana terjadi kontak langsung antara udara dengan air pada sepanjang tray
direct cooler. Direct cooler mempunyai kelebihan dari pada proses pendinginan yang
menggunakan tube atau shell cooler, dimana temperature yang bisa dicapai yaitu
2ºC, sedang pada tube atau shell cooler hanya sekitar 8ºC, efek pengguyuran
(scrubbing) dari air juga dapat membantu menurunkan kandungan partikel dan
menyerap pengotor yang terbawa udara. Namun jika direct cooler tidak
terjaga,seperti ∆P tinggi (pada aliran dan udara masuk) dan tinggi cairan (pada
aliran air). Oleh karena tingginya perbedaan temperature yang melalui tray
bawah unit, maka pada tray ini sangat mungkin terjadi pembentukan kerak. Untuk
alasan itu, water treatment harus bekerja efektif dan tray harus dibersihkan
dan diperiksa jika memungkinkan.
4.
Purrification (Pemurnian)
Air, CO2,
Hidrokarbon adalah unsur pengotor udara yang akan menggangu proses, air dan CO2
akan membeku lebih awal (titik beku lebih tinggi dari pada Nitrogen sehingga
berpotensi menyumbat di bagian-bagian tertentu dalam proses). Sedangkan
Hidrokarbon berpotensi menyebabkan ledakan di daerah bagian bawah kolom
distilasi (tempat terjadinya penumpukan hidrokarbon).
Di PPU (pre
purification unit) terdapat beberapa lapisan, umumnya terdiri dari molecular
shieve (butiran2 ukuran mikro berlubang yang seukuran dengan dimensi partikel
CO2, H2O dan beberapa jenis hidrokarbon), tujuannya untuk
memerangkap CO2, H2O dan hidrokarbon. lapisan lainnya
adalah alumina yang bertujuan untuk memerangkap H2O yang lolos dari
lapisan pertama.
5. Heat
Exchanger (Pemindah Panas)
Udara yang
telah murni dimasukkan ke kolom distilasi melewati heat exchanger (untuk
pendinginan awal, yg disilangkan dengan keluaran expander) sebagai feed gas
(untuk terjadinya distilasi dibutuhkan feed gas dari bawah kolom dan reflux
dari atas kolom dengan rasio 10:7 untuk tipe packed tray).
6. Ekspansi
Sebagian
udara diumpankan ke expander untuk memproduksi dingin yang dibutuhkan proses
(reflux dan heat loss recovery) sehingga keluarannya berbentuk cairan yang di
umpankan ke atas kolom melewati heat exchanger sebagai reflux. Untuk ini,
expander membutuhkan penyerap energi sebesar cold production yang diinginkan,
bisa dicouple dengan alat oil brake, generator, kompressor atau yang lainnya.
7. Distilasi
Pada proses
ini final terjadi proses pemisahan antara gas – gas yang terkandung pada udara
bebas sebagai umpan melalui perbedaan titik didih (relative volatilitas). Kolom
yang telah diumpani oleh feedgas dan reflux dengan proporsional akan
menghasilkan homogenitas di area2 tertentu, bagian atas kolom akan homogen
dengan Nitrogen, bawah kolom dengan oksigen, ini dikarenakan beda titik cair,
pada temperatur kolom sebesar -170 DegC, oksigen lebih cenderung untuk berubah
menjadi cairan (titik cair O2 = -183 DegC pada atm pressure) dan menuju bawah
kolom, sedangkan nitrogen cenderung bertahan pada bentuk gas (titik cair N2 =
-195,8 DegC pada atm pressure) dan menuju bagian atas kolom.
Pada kolom
terdapat tray bertingkat yang memungkinkan terjadinya lebih banyak pergesekan
antara feed gas dan reflux sehingga lebih memungkinkan bagi kedua jenis stream
untuk bertukar properti. Feed gas akan diserap sebagian energinya sehingga
menjadi lebih dingin dan membuat O2 melambat dan cenderung mencair, sedangkan
N2 karena masih jauh dari titik cairnya akan tetap berupa gas.
Reaksi Nitrogen
·
Reaksi nitrogen dengan Oksigen
N2
(g) + O2 (g) à 2NO (g)
O2N2 (g) + O2 (g)
à 2NO2 (g)
·
Reaksi Nitrogen dengan logam
N2 (g) + 6Li (s) à 2 LiN (g)
N2 (g) + 6Ba (s) à 2 BaN (g)
N2 (g) + 6Mg (s) à 2 MgN (g)
·
Rekasi nitrogen dengan fluor
N2 (g) + 3F2 (g) à 2NF2 (g)
FOSFOR
Fosfor adalah unsur kimia non logam. Bentuk bebasnya yang paling terkenal
fosfor putih yang mirip lilin kuning. Bentuk putih ini tampak membara dalam
gelap, karena reaksi oksidasi. Juga bersifat racun dan mudah terbakar sehingga
disimpan dan diangkut dalam air.
Sifat fisik dan kimia
• Warna : tidak berwarna/merah/putih
• Wujud : padat
• Titik didih :
550 K (2770C)
• Titik leleh : 317,3 K (44,20C)
• Massa jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
• Fosfor putih mudah menguap dan larut dalam pelarut
nonpolar benzene
• Fosfor merah tidak larut dalam semua pelarut.
• Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun.
Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang
gesek korek api.
Pembuatan Unsur Fosfor
Sumber utama
industry fosfor adalah Ca3(PO4)2. Dalam
prosesnya, Ca3(PO4)2 dicampur dengan karbon
dan silika (SiO2) pada temperature 1400C - 1500C (dengan bunga api
listrik). SiO2 bereaksi dengan Ca3(PO4)2
pada temperature tersebut mengahasilkan P4O10 (g).
Reaksinya sebagai berikut :
2 Ca3(PO4)2 (l) + 6 SiO2 (l) → 6 CaSiO3 (l)
+ P4O10 (g)
Kemudian , P4O10 (g)
direduksi dengan karbon , reaksinya sebagai berikut :
P4O10 (g) + C (s) → P4 (g) + 10 CO2 (g)
P4
(g) yang terjadi dikristalkan dan disimpan di dalam CS2
cair atau di dalam air. Hal itu guna menghindari terjadinya oksidasi dengan
oksigen dari udara yang cepat terjadi
pada temperatur 30C berupa nyala fosfor. P4 hasil pengolahan
merupakan salah satu bentuk alotropi fosfor, yaitu fosfor putih.
Reaksi Fosfor dengan
Halogen
• P4 (s) + 6F2
(g) à 4PF3 (g)
• P4 (s) + 6Cl2
(g) à 4PCl3 (g)
• P4 (s) + 6Br2 (g)
à 4PBr3 (g)
• P4 (s) + 6I2 (g)
à 4PI3 (g)
ARSEN
Arsen (As) adalah suatu
unsur kimia metaloid (semilogam) golongan VA dengan nomor atom 33. Arsen
berwujud bubuk putih, tanpa warna dan bau. Nama arsenik sendiri pertama kali
berasal dari bahasa Persia zarnig dan bahasa Yunani arsenikon yang artinya
kuning .
Sifat fisik dan kimia
• Logam ini bewarna abu-abu
• Sangat rapuh, kristal dan
semi-metal benda padat
• Ia berubah warna dalam udara,
• Dan ketika dipanaskan teroksida
sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau
Pembuatan
Unsur Arsen
Dalam proses
isolasi, arsen dibuat pada skala industri dengan pemanasan mineral yang tepat
dan sesuai, tanpa adanya udara dalam proses tersebut. Hasilnya, arsen akan
dikeluarkan dalam kondisi kental terpisah dari senyawaan asalnya sebagai zat
padat.
Berikut ini persamaan reaksi yang terjadi pada proses isolasi arsen yang dibuat dari senyawa FeAsS dan dipanaskan pada suhu 700°C.
Berikut ini persamaan reaksi yang terjadi pada proses isolasi arsen yang dibuat dari senyawa FeAsS dan dipanaskan pada suhu 700°C.
Reaksi
Arsen
FeAsS (s) → FeS (s) + As(g) → As(s)
• Reaksi arsenik dengan udara
4 As (s) + 5O2 (g) à As4O10 (s)
4 As (s) + 3O2 (g) à As4O6 (s)
• Reaksi arsenik dengan halogen
2 As (s) + 5F2 (g) à 2AsF5 (g)
KEBERADAAN NITROGEN, FOSFOR,
DAN ARSEN
• Nitrogen terdapat dalam udara sekita 78% dari volum
udara. Akan tetapi kelimpahan nitrogen dalam kulit bumi hanya sekitar 0,03 %
• Fosfor di alam terdapat di kulit bumi dalam senyawa
yang pada umumnya senyawa fosfat. Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di
dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan.
• Arsen di alam berada dalam bentuk Inorganik dan
organik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar