BORON
A. Penemuan
Boron
Boron ditemukan oleh ahli kimia
Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis-Jaques Thénard, French
chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada tahun
1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3).
kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu Buraq dan bahasa Persia yaitu Burah
dan akhirnya disebut dengan borat.
B. Pembuatan/
sintesis dari Boron dan reaksinya.
1.
Pembuatan/ sintesis dari Boron
a. Reduksi B2O3
dengan magnesium.
b. Mereaksikan antara boron trihalida dengan Zn
(~900 °C) atau hydrogen
Pada dasarnya ada dua proses untuk
memproduksi asam borat secara industri, yaitu :
1)
Proses
Asidifikasi.
Pada
proses ini asam borat dibuat dengan cara mereaksikan granular borak dengan
larutan H2SO4 di dalam reaktor, dengan ketentuan 3 bagian
granular borak (Na2B4O7 .10 H2O), 1
bagian asam sulfat (H2SO4) dan 12 bagian air (H2O).
Untuk lebih jelasnya, proses pembuatannya akan diuraikan di bawah ini :
Pertama-tama
memasukkan semua bahan yang diperlukan ke dalam reaktor dan ditambahkan 1
bagian asam sulfat (H2SO4). Dengan perbandingan 3 bagian granular borak (Na2B4O7
.10 H2O) dan 12 bagian air (H2O). Temperatur yang
digunakan adalah 800C dengan tekanan 1 atm dan berlangsung selama 1 jam.
Kemudian larutan yang keluar dari reaktor dimasukkan ke dalam evaporator untuk
mengurangi kandungan air, sehingga didapatkan sebuah larutan jenuh. Setelah itu
dimasukkan ke dalam kristaliser untuk didinginkan. Kristal asam borat kemudian
disaring untuk memisahkan kristal asam borat dengan larutan sodium sulfat di
dalam sentrifuge. Kristal Asam Borat diumpankan ke dalam rotary dryer untuk
mengalami proses pengeringan sehingga didapatkan kristal asam borat. Adapun
reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah sebagai berikut :
Na2B4O7
.10 H2O + H2SO4 → 4 H3BO3 + Na2SO4
+ 5H2O
2) Proses Ekstraksi Liquid-liquid.
Pada proses ini digunakan bahan baku
berupa brine yang mengandung sodium dan potassium borak. Untuk mendapatkan asam
borat digunakan proses ekstraksi liquid-liquid dengan menggunakan pelarut
kerosene yang merupakan ekstraktant organic pada ekstraksi fase ringan yang
kaya akan garam-garam alkali dari komplek anionic diol borak. Sedangkan fase
berat banyak mengandung sludge yang merupakan limbah. Kemudian fase ringan
tersebut dimasukkan ke dalam striper dan dikontakkan dengan steam untuk
merecovery,6 pelarut, dalam striper juga ditambahkan larutan asam sulfat.
Hasil atas pada striper adalah
pelarut kerosene sedangkan pada bagian bawah adalah asam borat yang masih
mengandung sodium dan potassium sulfat. Sodium dan potassium sulfat yang masih
terlarut dihilangkan dari larutan dengan cara melewatkan kedalam kolom karbon
aktif untuk mendapatkan larutan asam borat, setelah itu larutan asam borat
dimasukkan ke dalam evaporator dan dilanjutkan kristaliser untuk mendapatkan
kristal asam borat.
2. Reaksi – reaksi dari Boron
1. Reaksi dengan O2
4B + 3O2(g)
→ 2B2O3(S)
2.Reaksi dengan Halogen
• 2B(s) + 3F2 (g) → 2BF3(g)
• 2B(s) + 3Cl2 (g) → 2BCl3(g)
•
2B(s) + 3Br2(g) → 2BBr3(l)
Persiapan diboron dan borones yang
lebih tinggi.
1. Dengan
mereaksikan iodine dengan sodium borohidrida.
2. Mereduksi BCl3 with LiAlH4.
3. Dengan pembebasan muatan.
2. Mereduksi BCl3 with LiAlH4.
3. Dengan pembebasan muatan.
C. Sifat Boron Secara Umum
1. Boron termasuk unsur semi logam.
2. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
3. Bisa membentuk ikatan kovalen
2. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
3. Bisa membentuk ikatan kovalen
Sifat Fisika dan Kimia Boron
a. Sifat fisika dari Boron
a. Sifat fisika dari Boron
Simbol: B, phasa: padat, berat jenis
: 2,34 g/cm3, volume atom : 4.6 cm3/mol, titikleleh : 2349 K (2076°C, 3769°F), titik
didih : 4200 K (3927°C, 7101°F), kalor peleburan : 50,2 kj/mol, kalor penguapan
: 480 kj/mol, kapasitas panas : (25°C) 11.087 J/(mol-K) dan struktur kristal :
rombohedral.
b. Sifat kimia dari Boron
Elektronegativitas: 2,04 (skalapauling), radius kovalen : 82
pm, afinitas elektron : 26.7 kJ mol-1 dan struktur : rhombohedral; B12
icosahedral.
D. Senyawa- Senyawa Populer Yang
Berikatan Dengan Boron
1. Asam Borat H3BO3
Asam orto-borat atau sering
diringkas sebagai asam borat dapat diperoleh menurut persamaan reaksi :
BX3 (s) + 3 H2O (l) → H3BO3 (s) + 3 HX (aq)
Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.
BX3 (s) + 3 H2O (l) → H3BO3 (s) + 3 HX (aq)
Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.
2. Asam tetrafluoroborat, HBF4
Larutan asam tetrafluoroborat
diperoleh dengan melarutkan asam borat ke dalam larutan asam hidrofluorida
menurut persamaan reaksi :
H3BO3 (aq) + 4 HF (aq) → H3O+ (aq) + BF4- (aq) + 2 H2O (l)
Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak dapat diperoleh sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai sebagai larutan asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar 40%.
H3BO3 (aq) + 4 HF (aq) → H3O+ (aq) + BF4- (aq) + 2 H2O (l)
Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak dapat diperoleh sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai sebagai larutan asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar 40%.
3. Halida dari boron :
Diboran (6): B2 H6,
Decaboran (14): B10 H14, Hexaboran (10): B6 H10,
Pentaboran (9): B5 H9, Pentaboran (11): B5 H11
dan Tetraboran (10): B4 H10.
4. Florida
Boron trifluorida: BF3
SifatFisika :
- Bentuk : gas
- TitikLeleh : -127°C
- TitikDidih : -101°C
- BeratJenis : 3,0 Kg
5.Klorida
SifatFisika :
- Bentuk : gas
- TitikLeleh : -127°C
- TitikDidih : -101°C
- BeratJenis : 3,0 Kg
5.Klorida
Boron trichlorida: BCl3
SifatFisika:
- Bentuk : Gas
- Titikleleh : -107°C
- TitikDidih: 13°C
- BeratJenis : 5.1 kg m-3 (gas)
- Diborontetrachlorida: B2Cl4
SifatFisika:
- Bentuk : Gas
- Titikleleh : -107°C
- TitikDidih: 13°C
- BeratJenis : 5.1 kg m-3 (gas)
- Diborontetrachlorida: B2Cl4
6.Bromida
Boron tribromida: BBr3
SifatFisika :
- Bentuk: Cair
- TitikLeleh: -46°C
- TitikDidih: 91°C
- BeratJenis: 2600 kg m-3
7.Iodida
Boron triiodida: BI3
SifatFisika :
- Bentuk: Cair
- TitikLeleh: -46°C
- TitikDidih: 91°C
- BeratJenis: 2600 kg m-3
7.Iodida
Boron triiodida: BI3
8.Oksida
Diboron trioxide: B2 O3
SifatFisika :
- Warna: putih
- Bentuk : Kristal padat
- TitikLeleh: 450°C
- TitikDidih : 2065
- BeratJenis : 2550 kg m-3
9.Sulfida
SifatFisika :
- Warna: putih
- Bentuk : Kristal padat
- TitikLeleh: 450°C
- TitikDidih : 2065
- BeratJenis : 2550 kg m-3
9.Sulfida
Diborontrisulphida: B2 S3
SifatFisika :
- Warna : Putih atau Kuning
- Bentuk : Padat
- BeratJenis: 1700 kg m-3
SifatFisika :
- Warna : Putih atau Kuning
- Bentuk : Padat
- BeratJenis: 1700 kg m-3
10.Nitrida
Boron nitrida: BN. Boron nitrida
memiliki sifat- sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan
sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa
ini juga memiliki sifat lubrikasi sepertigrafit.
Sifat fisika :
- Warna : Putih
- Bentuk : Kristal Padat
- Titikleleh : 3000°C
- TitikDidih : < 3000
- BeratJenis : 2200 kg m-3
E. Kegunaan
Boron
1. Boron dalam bentuk amorf digunakan
pada roket sebagai alat penyala.
2. Borat atau asam borat digunakan
sebagai anti septic ringan
3. Senyawa boron digunakan sebagai
pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci.
4. Hidrida dari boron kadang-kadang
digunakan sebagai bahan bakar roket.
5. Sebagian besar boron digunakan untuk
membuat kaca dan keramik
6. Boron karbida digunakan untuk rompi
anti peluru dan tangki baja.
7. Asamboratdigunakan sebagai
insektisida terhadap semut, serangga dan kecoa.
8. Asam boric merupakan senyawa boron
yang penting dan digunakan dalam produk tekstil.
9. Isotop boron digunakan sebagai
kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam
instrumen- instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.
10. Boron hidrida dapat dengan mudah
dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan
bakar roket.
F.
Efek Biologis Dari Boron
·
Boron
dengan konsentrasi tinggi dalam air sangat berbahaya bagi komunitas ikan.
·
Dosis
mematikan asam borat bagi manusia 640 mg/kg berat badan melalui oral, 8600
mg/kg berat badan melalui dermal, 29 mg/kg berat badan melalui injeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar